Cara Budidaya Ubi Jalar dengan Hasil yang Maksimal

Masa’ ada diantara kalian yang gak tau ubi jalar? Ubi jalar tak hanya enak disantap, tapi juga kaya manfaat. Mulai dari direbus, digoreng, hingga diolah jadi camilan kekinian, banyak cara untuk menikmati ubi jalar.

Budidaya ubi jalar sendiri bisa jadi peluang usaha yang menjanjikan, karena selain mudah ditanam, hasil panennya juga bernilai ekonomi.

Di Indonesia sendiri, ubi jalar sering jadi makanan pokok pengganti nasi di beberapa daerah. Dengan permintaan pasar yang terus stabil, budidaya ubi jalar bisa jadi opsi yang menarik kalo kamu pengin mencari penghasilan dari pertanian.

Karena itu kali ini admin ingin membahas gimana caranya menanam ubi jalar dengan hasil maksimal. Terutama bagi teman-teman yang ingin membudidayakan tanaman yang satu ini..

Mengenal Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas)

Ubi jalar, yang dalam bahasa Latin bernama Ipomoea batatas adalah tanaman umbi-umbian yang gampang tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Convolvulaceae dan punya banyak manfaat, baik untuk dikonsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri.

Keunggulan ubi jalar tak hanya pada rasanya yang manis, tapi juga kandungan nutrisinya. Ubi jalar kaya akan karbohidrat, vitamin A, vitamin C, serat, dan antioksidan.

Bahkan, varietas ubi jalar ungu memiliki kandungan antosianin yang tinggi, bagus banget guna menjaga kesehatan jantung dan menangkal radikal bebas.

Tanaman ini gak pilih-pilih soal tempatnya tumbuh lho. Mau di pekarangan rumah, sawah, atau lahan kering, ubi jalar tetap bisa tumbuh asalkan kondisi tanahnya pas.

Varietasnya pun banyak, mulai dari ubi jalar putih, kuning, jingga, hingga ungu. Setiap varietas tentu mempunyai ciri khas dan keunggulannya sendiri.

Ubi jalar pun bisa dijadikan makanan pokok, camilan, bahkan bahan baku produk seperti tepung, keripik, atau bioetanol. Dengan perawatannya yang gak ribet dan waktu panen yang relatif singkat, ubi jalar ini bisa kamu coba untuk di budidayakan.

Cara Budidaya Ubi Jalar

Gunakan Bibit Unggul

Kalau mau hasil panen ubi jalar kamu melimpah dan berkualitas, gak ada cara lain selain memakai bibit unggul. Bibit yang bagus itu ibarat fondasi rumah—kalau dasarnya kuat, bangunan pun kokoh.

Dan bibit unggul ubi jalar bisa didapatkan lewat dua cara, yaitu reproduksi dan vegetatif.

Cara reproduksi ini biasanya menggunakan umbi yang dibiarkan bertunas sendiri. Tunas yang tumbuh nanti dipisahkan dan digunakan sebagai bibit.

Sementara itu, metode vegetatif menggunakan stek batang dari tanaman induk. Kamu tinggal pilih batang tanaman yang usianya sekitar dua bulan dan punya ruas pendek.

Potong batang sepanjang 15–25 cm, pastikan tiap potongan punya dua ruas batang ya. Jangan lupa untuk membuang beberapa daun agar mengurangi penguapan, setelah itu ikat potongan batang dan siapkan buat ditanam.

Bibit unggul itu penting banget karena akan menentukan pertumbuhan dan hasil panen. Dengan bibit berkualitas, tanaman akan lebih tahan hama dan penyakit, tumbuh lebih cepat, dan tentunya hasil ubinya juga lebih besar serta manis.

Persiapan Lahan

Sebelum mulai menanam, kamu harus memastikan lahan yang dipakai udah siap. Ubi jalar itu paling suka tanah yang gembur, karena tanah gembur mengandung nutrisi dan drainase yang bagus, jadi air tak menggenang dan akar bisa tumbuh bebas.

Kalau tanahnya terlalu kering, tanaman jadi rentan kena hama dan penyakit. Sebaliknya, kalau tanah terlalu basah, ubinya bisa cacat, seratnya terlalu banyak, gampang busuk, dan bentuknya jadi nggak mulus.

Makanya, kondisi tanah harus kamu perhatikan betul.

Selain tekstur tanah, pH-nya juga penting, pH tanah yang ideal guna menanam ubi jalar itu di kisaran 5,5–7,5. Kalau pH tanah terlalu asam atau terlalu basa, kamu bisa tambahkan kapur dolomit atau bahan organik lainnya buat menyeimbangkannya.

Setelah itu, bajak atau cangkul tanah supaya lebih gembur dan buang gulma yang ada. Kalau perlu, tambahkan pupuk organik atau kompos supaya tanah makin subur.

Mulai Tanam Ubi Jalar

Kalau lahanmu udah siap dan bibit pun sudah ada, sekarang saatnya mulai menanam. Cara tanamnya tergantung pada jenis bibit yang kamu pakai ya, jadi sesuain aja mau dari umbi, atau dari stek batang..

  1. Bibit dari umbi
    Kalau makai bibit dari umbi, caranya gampang banget. Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5–7 cm, lalu masukkan umbi ke dalam lubang tersebut.
    Pastikan tunasnya menghadap ke atas ya. Jangan lupa kasih jarak antar lubang sekitar 30–40 cm agar tiap tanaman memiliki ruang yang cukup buat tumbuh.
  2. Bibit dari stek batang
    Kalau pakai bibit dari stek, caranya gak jauh beda sebenarnya. Stek batang dibenamkan sekitar ⅔ bagian ke dalam tanah.
    Supaya akar yang tumbuh nanti lebih kuat dan tunasnya bisa berkembang maksimal. Sama seperti bibit umbi, beri jarak antar lubang sekitar 30–40 cm.

Tips tambahan, pastikan kamu menanam di pagi atau sore hari agar tanaman gak stress karena panas matahari. Setelah ditanam, siram secukupnya supaya bibit cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Perawatan dan Pemeliharaan Ubi Jalar

Seperti yang udah admin singgung diatas, merawat ubi jalar itu sebenarnya gak ribet, tapi tetap butuh perhatian. Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan supaya tanaman tumbuh sehat dan panennya maksimal, diantaranya..

  1. Penyiraman
    Walaupun ubi jalar cukup tahan kekeringan, penyiraman tetap penting, terutama di awal pertumbuhan. Siram tanaman dua kali sehari, pagi dan sore, terutama kalau cuacanya panas banget.
    Tapi begitu tanaman mulai dewasa, frekuensi penyiraman bisa dikurangi biar gak ada risiko akar membusuk.
  2. Penyiangan
    Gulma itu musuh utama tanaman, kalau dibiarkan gulma bakal mencuri nutrisi dari tanah. Jadi tanaman ubi jalarmu gak bisa tumbuh optimal.
    Penyiangan ini sebaiknya dilakukan secara rutin, apalagi kalau gulmanya sudah mulai banyak.
  3. Pemupukan
    Supaya tanaman makin subur, jangan lupa tambahkan pupuk. Pupuk yang bagus untuk ubi jalar biasanya mengandung kalium dan fosfor tinggi.
    Pemupukan bisa dilakukan beberapa kali selama masa tanam, terutama setelah penyiangan.
  4. Pengendalian Hama dan Penyakit
    Hama seperti ulat grayak, kutu kebul, dan boleng sering banget menyerang ubi jalar. Sementara itu, penyakit seperti busuk akar juga bisa jadi masalah.
    Kalau serangan udah parah, gunakan pestisida yang tepat. Tapi kalau mau cara alami, kamu bisa coba pengendalian hama terpadu (PHT).
    Intinya, diagnosis dulu hama atau penyakitnya agar penanganannya tepat sasaran.

Masa Panen Ubi Jalar

Setelah menunggu 3–4 bulan, akhirnya saat panen yang dinanti pun tiba. Tapi jangan asal manen aja ya, ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan guna memastikan ubi jalar sudah siap dipanen, seperti..

  • Daun mulai menguning dan mengering.
  • Pertumbuhan tanaman melambat.
  • Kulit umbi mengeras dan warnanya sesuai dengan varietasnya.

Beberapa hari sebelum memanen, pangkas dulu bagian atas tanaman sekitar 15–20 cm dari permukaan tanah. Tujuannya untuk memperkuat kulit umbi sekaligus mempermudah proses pemanenan.

Saat memanen, gunakan cangkul atau garpu tanah dan hati-hati supaya umbinya gak rusak. Jangan lupa, pilih waktu panen saat tanah tak terlalu basah atau terlalu kering.

Setelah diangkat, bersihkan ubi dari tanah yang menempel dan keringkan di tempat yang teduh serta berangin.

Untuk tempat penyimpanan, pastikan ubi jalar disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Untuk mencegah tumbuhnya jamur dan menjaga kualitas ubinya.

Penutup

Menanam ubi jalar itu sebenarnya gak susah kok, asal kamu tahu langkah-langkahnya. Dengan apa yang admin jelaskan diatas, tentu sekarang kamu udah tau kan gimana proses pembudidayaan ubi jalar yang benar.

Budidaya ubi jalar tentu berdampak positif bagi lingkungan. Kalau digabung dengan tanaman lain dalam sistem pertanian terpadu, kamu tak hanya dapat hasil panen utama, tapi juga bisa menjaga kesuburan tanah dan meminimalisir serangan hama.