Jagung, siapa sih yang gak kenal sama tanaman yang satu ini? Jagung tuh udah jadi salah satu tanaman penting yang menemani kehidupan manusia sejak dulu kala lho.
Dari jadi makanan pokok, bahan makanan ternak, sampai bahan baku industri—semuanya bisa ditemukan dalam satu tanaman yang kelihatannya simpel tapi kaya manfaat ini. Indonesia pun punya hubungan yang erat sama jagung, mulai dari makanan khas seperti nasi jagung di Jawa sampai marning jagung yang kriuk dan bikin nagih.
Gak hanya itu, jagung juga punya nilai ekonomi tinggi. Banyak petani di Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari budidaya jagung.
Soalnya, tanaman ini relatif mudah ditanam di berbagai kondisi cuaca dan tanah. Jadi, nggak heran deh kalau jagung menjadi tanaman andalan di berbagai daerah di nusantara.
Dan faktanya, jagung juga punya berbagai jenis dan ciri-cirinya masing-masing lho. Penasaran apa aja jenis jagung? Simak terus apa yang admin bagikan kali ini ya..
Mengenal Jagung
Jagung, atau dalam nama ilmiahnya Zea mays L., merupakan tanaman yang aslinya berasal dari benua Amerika. Tapi lihat sekarang teman-teman, jagung udah beradaptasi dan tumbuh subur di berbagai belahan dunia, termasuk di tanah air kita.
Jagung ini masuk ke dalam keluarga Poaceae atau rumput-rumputan. Mungkin banyak yang belum tahu kalau jagung itu punya banyak kegunaan, bukan cuma sebagai makanan, tapi juga jadi bahan bakar bioetanol hingga produk farmasi.
Keunggulan jagung dibanding tanaman pangan lainnya adalah daya adaptasinya yang tinggi. Dia bisa tumbuh subur baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.
Tanah kering atau lembab? Bisa! Panas atau sejuk? Bisa juga! Makanya jagung ini sering dijadikan tanaman utama, terutama di daerah-daerah yang mungkin kesulitan menanam padi.
Klasifikasi Ilmiah Jagung
Biar lebih jelas lagi, nih, ini klasifikasi ilmiah dari tanaman jagung:
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Divisi: Angiospermae
- Kelas: Monocotyledoneae (Tumbuhan berbiji keping satu)
- Ordo: Poales
- Famili: Poaceae (Rumput-rumputan)
- Genus: Zea
- Spesies: Zea mays L.
Nah, dengan klasifikasi ini, kita bisa tahu kalau jagung itu sekeluarga sama rumput-rumput lainnya. Meski begitu, manfaatnya bisa jauh lebih luas daripada sekadar jadi rumput biasa bukan?
Ciri-ciri Tanaman Jagung
Kalau kita perhatikan lebih dekat, tanaman jagung itu ternyata punya karakteristik tersendiri yang unik, berikut ciri-cirinya..
Akar Tanaman Jagung
Jagung memiliki sistem perakaran serabut yang mampu mencapai kedalaman hingga 8 meter lho. Tapi, biasanya akar ini lebih aktif di sekitar kedalaman 2 meter saja.
Uniknya, jagung juga memiliki akar adventif yang tumbuh dari ruas-ruas batang di bagian bawah, dan ini membantu tanaman tetap tegak walaupun diterpa angin kencang. Nah, sistem perakaran yang kuat ini bikin jagung tetap kokoh berdiri meski tumbuh di lahan yang berangin atau pada kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Batang Tanaman Jagung
Batang jagung terlihat tegak dan beruas-ruas, dengan pelepah daun yang melingkar mengelilingi setiap buku batang. Meski batangnya terlihat kokoh, jagung gak punya kandungan lignin yang tinggi seperti tanaman keras lainnya, jadi batangnya cukup lunak.
Tapi jangan salah, batang lunak ini justru punya manfaat tersendiri karena membuat jagung lebih mudah untuk diolah jadi pakan ternak atau bahan baku industri lain.
Daun Tanaman Jagung
Daun jagung punya bentuk yang memanjang dengan warna hijau muda saat muda dan hijau tua ketika dewasa. Selain itu, daunnya juga punya ciri khas berupa stomata berbentuk halter, yang merupakan karakteristik tumbuhan dalam famili Poaceae.
Stomata ini penting banget untuk mengatur transpirasi dan membantu tanaman jagung beradaptasi dalam menghadapi kekurangan air. Daunnya juga bisa terlihat berambut atau licin, tergantung varietasnya, dan memiliki ligula, yang merupakan lapisan antara pelepah dan helai daun.
Bunga Tanaman Jagung
Tanaman ini punya bunga jantan dan betina yang terpisah namun tumbuh pada satu tanaman yang sama (monoecious). Bunga jantan berada di bagian atas tanaman dalam bentuk inflorescence atau karangan bunga, sedangkan bunga betina tumbuh di bagian tengah, tepat di atas bakal tongkol.
Serbuk sari bunga jantan punya warna kuning cerah dan aroma khas. Nah, serbuk sari ini nantinya akan berperan dalam proses penyerbukan bunga betina yang menghasilkan biji jagung.
Tongkol Tanaman Jagung
Tongkol jagung tumbuh di antara batang dan pelepah daun. Biasanya, dalam satu tanaman cuma ada satu tongkol yang benar-benar produktif.
Saat bunga jantan mengeluarkan serbuk sari, proses penyerbukan terjadi dan berakhir pada pembentukan biji di dalam tongkol. Tongkol ini adalah bagian dari tanaman yang kita manfaatkan sebagai sumber pangan utama dari jagung.
Bulu Jagung (Silk)
Bulu jagung atau silk adalah struktur halus berwarna putih atau kuning muda yang tumbuh dari ujung malai jagung betina. Silk ini adalah bagian penting dalam proses reproduksi, karena setiap bulu terhubung langsung dengan bakal biji yang berkembang di dalam tongkol.
Jadi, semakin banyak silk yang tumbuh, semakin besar potensi jagung untuk menghasilkan biji yang melimpah.
Jenis-Jenis Jagung
Siapa sangka, meski yang kamu tahu jagung bentukannya hanya itu-itu aja, ternyata jagung punya banyak jenis yang berbeda lho. Setiap jenis jagung punya karakteristik khusus, fungsi, dan manfaatnya masing-masing, mulai dari bahan pangan hingga upacara adat.
Berikut diantara berbagai jenisnya..
1. Jagung Gigi Kuda (Dent Corn)
Nah, jagung yang satu ini sering disebut Dent Corn atau dalam bahasa kita jadi “Jagung Gigi Kuda” karena ciri khas lekukan pada bagian atas bijinya yang mirip gigi kuda. Uniknya, pada biji jagung ini, bagian yang keras lebih banyak di sisi luar biji, sedangkan bagian yang lunak ada di tengah hingga ke ujung biji.
Nah, saat biji ini dikeringkan, bagian yang lunak cepat banget kehilangan air dan mengkerut. Hasilnya, muncul lekukan atau cekungan di bagian atas biji. Jagung jenis ini biasanya berukuran besar, pipih, dan berlekuk.
Jenis ini punya kandungan pati yang tinggi, jadi sangat cocok buat dijadikan bahan baku makanan ternak atau bahan dasar tepung jagung. Selain itu, jagung gigi kuda ini juga sering digunakan dalam industri pakan dan bahan bakar bioetanol.
Jadi, nggak heran kalau jenis jagung ini populer banget di berbagai negara.
2. Jagung Mutiara (Flint Corn)
Jagung mutiara, atau dikenal dengan nama keren Flint Corn, punya penampilan yang beda banget. Biji jagung ini bulat, keras, licin, dan berkilau.
Soalnya, bagian atas bijinya terdiri dari pati keras yang membuat permukaan bijinya tetap bulat dan mulus meski bijinya udah mengering. Di Indonesia, kebanyakan varietas lokal yang ditanam tergolong jenis jagung mutiara karena jenis ini tahan serangan hama gudang.
Jagung mutiara ini bukan cuma keren dari segi penampilan, tapi juga cocok sebagai bahan baku pangan dan pakan karena daya tahan yang baik. Selain itu, bijinya yang keras bikin jenis ini cocok untuk diolah menjadi berbagai makanan seperti tortilla dan produk jagung lainnya.
3. Jagung Pod
Jagung pod adalah salah satu jenis jagung yang paling primitif. Disebut primitif karena bijinya masih terbungkus rapat dengan lapisan pelindung yang disebut glume atau kelobot.
Bentuknya kecil dan unik, tak seperti jenis jagung lainnya yang biasanya lebih terbuka.
Jagung pod ini sebenarnya tidak dibudidayakan secara komersial, sehingga jarang dikenal orang. Namun, buat suku Indian, jagung pod punya nilai budaya yang tinggi dan sering digunakan dalam upacara adat.
Mereka percaya bahwa jagung pod ini punya kekuatan magis, makanya dipakai dalam ritual-ritual tradisional tertentu. Menarik banget, ya, jagung ternyata bisa punya peran spiritual seperti ini.
4. Jagung QPM (Quality Protein Maize)
Nah, buat yang mengutamakan gizi, jagung QPM atau Quality Protein Maize jawabannya. Jagung QPM dikenal karena kandungan protein lisin dan triptofan yang sangat tinggi pada endosperma bijinya.
Dua protein ini penting banget buat pertumbuhan dan kesehatan, terutama untuk anak-anak dan hewan ternak.
Jagung QPM ini punya gen unik yang disebut opaque-2 (o2) yang bertanggung jawab mengatur produksi lisin dan triptofan. Dengan kandungan protein yang tinggi, biji jagung ini berwarna gelap dan padat, beda dengan jenis jagung lainnya yang umumnya lebih pucat.
Gak cuma buat konsumsi manusia, jagung ini juga baik banget buat pakan ternak, soalnya nutrisinya membantu meningkatkan kualitas daging dan susu ternak.
5. Jagung Brondong (Pop Corn)
Siapa sih yang gak tau sama jenis jagung satu ini? Yup, jagung brondong atau popcorn memang terkenal karena sering muncul di bioskop sebagai camilan favorit.
Jagung brondong ini ukurannya kecil dengan biji yang padat dan keras. Endosperma bijinya punya lebih banyak pati keras dibanding pati lunak, dengan pati lunak berada di bagian tengah biji.
Nah, saat dipanaskan, air di dalam biji berubah jadi uap dan tekanan meningkat. Akibatnya, biji jagung ini meledak dan jadi brondong yang kita kenal.
Selain enak dimakan, ternyata proses pembuatannya juga unik banget.
6. Jagung Minyak Tinggi
Kalau yang satu ini, jagung minyak tinggi atau high-oil corn, dikenal karena kandungan minyaknya yang lebih tinggi dari jagung biasa, yakni sekitar 6%. Bandingkan sama jagung biasa yang kandungan minyaknya hanya sekitar 3-5% saja.
Sebagian besar kandungan minyak pada biji jagung ini terdapat di bagian scutelum atau embrio biji.
Jagung minyak tinggi ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, contohnya buat minyak goreng, margarin, atau bahan tambahan pakan ternak. Buat hewan ternak, jagung minyak tinggi ini juga bagus karena kandungan nutrisinya membantu pertumbuhan dan kesehatan mereka.
Nah, jenis biji jagung ini punya tampilan yang beragam, bisa berbentuk flint atau dent tergantung varietasnya.
7. Jagung Manis (Sweet Corn)
Jagung manis pasti sering banget kita temuin di pasar atau warung-warung pinggir jalan kan? Biji jagung manis ini punya tampilan yang sedikit keriput dan transparan saat sudah dimasak.
Keunikan jagung manis ini adalah kandungan gulanya yang tinggi, bahkan bisa mencapai 4-8 kali lipat lebih tinggi dibandingkan jagung biasa.
Jenis jagung ini paling enak dimakan dalam keadaan segar atau dikukus. Gula dalam bijinya mulai menurun setelah 18-22 hari pasca penyerbukan, makanya jagung manis ini biasanya dipanen lebih awal dibandingkan jenis jagung lain.
Buat yang suka rasa manis alami dari jagung, jagung manis ini emang juaranya.
8. Jagung Pulut
Jagung pulut punya kandungan pati yang nyaris sempurna, mendekati 100% amilopektin. Yang dikarenakan adanya gen tunggal waxy (wx) yang bersifat resesif epistasis pada kromosom sembilan.
Gen ini bikin komposisi kimiawi pati di dalam biji jadi kaya amilopektin dengan sedikit sekali amilosa.
Karakteristik ini bikin tekstur jagung pulut jadi lengket saat dimasak, mirip dengan beras ketan. Makanya, jagung pulut sering diolah menjadi berbagai makanan khas daerah yang punya tekstur kenyal dan legit.
Penutup
Nah, itulah sekilas tentang tanaman jagung dan berbagai jenis-jenisnya yang ada didunia. Dari akar, batang, daun, bunga, sampai bulu halus yang unik, setiap bagian tanaman jagung punya peran dan fungsi tersendiri.
Selain jadi sumber karbohidrat, jagung juga menyimpan nilai gizi dan ekonomi yang tinggi. Bisa kita simpulkan, bahwa tanaman jagung jadi pilihan tanaman yang bisa tumbuh subur di berbagai kondisi.