Apakah kamu pernah dengar istilah okulasi? Okulasi adalah salah satu metode seru guna mengembangkan tanaman, terutama buat kamu yang pengin punya pohon yang kualitasnya lebih unggul.
Jadi gini, kalau kamu sering lihat tanaman yang buahnya besar, manis, dan rasanya lain daripada yang lain, itu biasanya bukan dari tanaman biasa lho. Ada proses okulasi yang bikin tanaman tersebut bisa menghasilkan buah berkualitas super.
Okulasi ini adalah cara kita menyatukan dua bagian tanaman berbeda supaya bisa jadi satu tanaman baru dengan kualitas yang lebih baik.
Bagi pemula, mungkin proses ini kedengerannya agak ribet. Tapi tenang aja, kalau kamu udah tahu triknya, okulasi ini ternyata nggak sesulit yang dibayangkan.
Justru, metode ini bisa bikin kamu punya kebun yang berisi pohon-pohon dengan kualitas top! Penasaran gimana caranya? Simak terus ya penjelasannya dibawah..
Apa Itu Okulasi Tanaman?
Okulasi tanaman adalah salah satu teknik perkembangbiakan vegetatif buatan. Artinya, kita membantu tanaman berkembang biak tanpa perlu biji. Nah, caranya adalah dengan menggabungkan dua bagian tanaman yang berbeda.
Biasanya, yang satu adalah tanaman yang punya kualitas buah yang oke, dan yang satunya lagi adalah tanaman yang punya akar kuat. Nah, dua tanaman ini ‘dikawinkan’ biar jadi satu tanaman baru yang unggul dari kedua induknya.
Jadi, bayangkan kamu punya pohon A yang buahnya enak banget, tapi akarnya kurang kuat. Lalu, ada pohon B yang akarnya super kokoh, tapi buahnya biasa aja.
Nah, lewat okulasi, kamu bisa mengambil bagian atas pohon A dan menyambungkannya ke akar pohon B. Hasilnya? Pohon baru yang punya buah enak dan akar yang kuat.
Tujuan Okulasi Tanaman
Tujuan dari okulasi ini lebih ke arah peningkatan kualitas tanaman. Kamu bisa dapat tanaman baru yang lebih unggul, baik dari segi buah maupun sistem perakarannya.
Dengan okulasi, kamu bisa menciptakan pohon yang nggak cuma tahan banting alias akarnya kuat, tapi juga menghasilkan buah yang lezat dan berkualitas.
Nah, yang menarik lagi, dengan teknik ini, kamu juga punya peluang buat menciptakan pohon yang bisa menghasilkan beragam jenis buah dalam satu batang. Jadi, bayangkan kamu punya satu pohon yang bisa menghasilkan buah mangga, jeruk, dan apel sekaligus.
Wah, kebayang nggak tuh gimana serunya kalau punya kebun yang isinya tanaman ajaib seperti ini? Itu salah satu alasan kenapa banyak orang tertarik sama teknik okulasi ini. Selain menghemat tempat, hasilnya pun lebih variatif dan tentunya lebih menguntungkan.
Cara Melakukan Okulasi Tanaman yang Benar, Khusus untuk Pemula
Pemilihan Tanaman
Nah, dalam proses okulasi ini, ada dua tanaman yang bakal kita gunakan, yaitu batang atas dan batang bawah. Simpelnya, si batang atas ini sering disebut juga entres atau pohon pendonor.
Tugasnya adalah memberikan bagian tanaman yang menghasilkan buah berkualitas tinggi. Misalnya, kalau kamu punya pohon apel yang buahnya manis banget, tapi pohonnya agak ringkih, kita ambil entres dari situ.
Sebaliknya, batang bawah alias pohon penerima dipilih yang akarnya kuat dan batangnya kokoh, biar tanaman baru nanti bisa tahan dari angin dan cuaca buruk.
Tapi jangan asal pilih ya, kedua tanaman ini harus dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit. Usianya juga harus sudah cukup, yang bisa dilihat dari kondisi batangnya.
Pohon yang udah cukup tua biasanya lapisan kulit batangnya bisa dikupas dengan mudah, dan itu tandanya kambiumnya udah berkembang dengan baik.
Ngomong-ngomong soal kambium, kambium adalah jaringan yang membawa makanan dari daun ke batang. Fungsinya di sini sangat vital karena bakal jadi perekat antara tunas pohon pendonor dengan batang pohon penerima.
Nah, kalau sampai kambiumnya rusak atau nggak ada, wah, bisa dipastikan proses okulasi akan gagal.
Selain kambium, kamu juga harus perhatikan mata tunas, pilih mata tunas yang benar-benar sehat ya. Kalau kebetulan tunasnya nggak ada, kamu bisa coba memangkas beberapa daun dari pohon pendonor untuk merangsang tumbuhnya tunas baru.
Hal ini penting, karena tunas yang sehat adalah kunci utama untuk suksesnya proses okulasi.
Waktu yang Tepat untuk Okulasi
Biasanya, waktu terbaik adalah saat tanaman lagi aktif berfotosintesis, yaitu di pagi hari. Nah, proses fotosintesis ini bikin kambium jadi lebih aktif, sehingga peluang keberhasilan okulasi pun lebih besar.
Pagi hari juga udara masih sejuk, jadi tanaman nggak terlalu stress. Usahain juga untuk melakukan proses ini di musim kemarau ya, karena tingkat keberhasilannya cenderung lebih tinggi dibandingkan saat musim hujan.
Proses Kerja Okulasi
Oke sekarang kita masuk ke langkah-langkah melakukan okulasi. Bagi teman-teman yang baru pertama kali nyoba, jangan khawatir, ikuti aja panduan yang admin siapkan dibawah ini..
- Bersihkan Batang Bawah
Pertama-tama, kamu perlu membersihkan batang bawah dari pohon penerima. Bagian yang akan dibuat sobekan untuk okulasi harus bersih dari debu dan kotoran.
Kamu bisa mengusapnya dengan tangan atau kain yang bersih. - Buat Sayatan pada Batang Bawah
Setelah bersih, buat sayatan di batang bawah sebagai tempat untuk menempelkan tunas. Gunakan cutter yang tajam dan steril ya, agar gak ada kontaminasi yang bisa bikin batang jadi busuk.
Sebelum digunakan, cuci cutter dengan alkohol untuk memastikan sterilitasnya. - Ambil Tunas dari Pohon Pendonor
Sekarang, pindah ke pohon pendonor. Di sini, kamu perlu memotong area kecil di sekitar mata tunas.
Pastikan kamu memakai cutter yang tajam dan memotongnya dalam satu kali sayatan. Usahakan jangan sampai ada serabut atau potongan yang nggak rapi, karena bisa menghambat proses penempelan nanti. - Sayatan Huruf T pada Batang Penerima
Selanjutnya, buat sayatan berbentuk huruf “T” di batang penerima. Sayatan ini harus horizontal dan vertikal, tapi jangan terlalu dalam supaya nggak merusak kambium.
Cukup buat celah tipis saja. - Buka Kulit Batang dengan Hati-Hati
Setelah sayatan selesai, tarik sedikit kulit batang di sisi kanan dan kirinya ke bawah. Ini akan membuka celah untuk memasukkan tunas dari pohon pendonor. - Masukkan Tunas ke Celah
Sekarang, masukkan tunas yang tadi kamu ambil ke dalam celah sayatan di batang penerima. Pastikan tunas masuk dengan pas, dan jangan sampai goyang-goyang. - Ikat dengan Kuat
Setelah tunas ditempatkan dengan benar, ikatlah menggunakan tali plastik atau rafia. Ikatannya harus kuat tapi jangan terlalu kencang, biar nggak merusak tunas yang baru dipasang.
Fungsinya adalah untuk menjaga agar tunas tetap di tempatnya dan tidak bergerak. - Tutup Semua Celah
Nah, langkah terakhir adalah memastikan semua celah tertutup rapat. Jangan sampai ada air atau udara yang bisa masuk ke bagian yang sedang ditempelkan tadi.
Air bisa memicu pembusukan, sementara udara bisa mengeringkan kambium yang seharusnya tetap lembab.
Tanda-Tanda Okulasi yang Berhasil
Setelah semua proses ini selesai, tanda utama keberhasilan okulasi adalah tempelan yang benar-benar menyatu. Selain itu, mata tunas mulai menunjukkan pertumbuhan.
Kalau kamu sudah melihat tunas mulai tumbuh, artinya prosesnya sukses! Jangan lupa untuk segera melepaskan ikatan supaya tunas bisa tumbuh dengan bebas dan nggak terhambat oleh tali.
Faktor Pendukung Keberhasilan
Nah, teman-teman, biar okulasi yang kamu lakukan berhasil, ada beberapa faktor penting yang harus kamu perhatikan. Okulasi itu nggak bisa asal-asalan, berikut beberapa hal penting yang juga membantu tingkat keberhasilan okulasi tanaman..
1. Pemilihan Tanaman Induk
Kamu harus pintar-pintar memilih tanaman induk yang bakal kamu okulasi. Pastikan kamu memilih tanaman yang sehat, bebas dari penyakit, dan sudah cukup umur.
Tanaman yang masih terlalu muda biasanya belum punya kambium yang cukup kuat untuk menopang proses okulasi. Dan pastikan juga tanaman tersebut berasal dari jenis yang punya sifat-sifat unggul, misalnya buah yang besar, manis, dan tahan lama.
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu juga penting banget, biasanya, waktu terbaik untuk melakukan okulasi itu di pagi hari sekitar jam 7-10 pagi, di saat tanaman lagi aktif melakukan fotosintesis. Kambiumnya juga lagi optimal di waktu-waktu ini.
Hindari melakukan okulasi di siang bolong, karena tanaman biasanya udah mulai lelah dan kambiumnya nggak seaktif pagi hari. Oh iya, musim juga berpengaruh lho, biasanya proses okulasi lebih sukses dilakukan di musim kemarau karena risiko pembusukan lebih kecil.
3. Kebersihan Alat
Semua alat yang kamu pakai buat okulasi, mulai dari pisau hingga tali pengikat, harus dalam kondisi bersih dan steril. Luka sayatan pada tanaman itu rawan banget terkena infeksi dari kuman dan bakteri.
Jadi, pastikan alat yang kamu pakai itu tajam dan bebas dari kontaminasi. Misalnya, kamu bisa mencuci cutter atau pisau dengan alkohol sebelum digunakan.
4. Kondisi Lingkungan
Selain faktor-faktor di atas, kondisi lingkungan juga harus diperhatikan. Tempat yang teduh dengan sirkulasi udara yang baik bisa membantu proses okulasi berjalan dengan lancar.
Jangan lupa juga untuk menjaga kelembapan tanah di sekitar tanaman, tapi pastikan nggak terlalu lembap karena bisa memicu pembusukan.
Penutup
Nah, itu dia, teman-teman, panduan singkat namun mendetail tentang okulasi tanaman. Ternyata, nggak sesulit yang dibayangkan kan? Dengan metode ini, kamu bisa menghasilkan tanaman yang lebih unggul, baik dari segi kualitas buah maupun ketahanan akarnya.
Asalkan kamu memperhatikan faktor-faktor pendukung keberhasilan seperti pemilihan tanaman induk, waktu pelaksanaan, dan kebersihan alat, peluang keberhasilan okulasi kamu pasti akan lebih besar.