Mengenal Tanaman Kelor, Tanaman yang Kaya Manfaat Kesehatan

Kali ini admin mengajak teman-teman ngebahas salah satu tanaman yang mungkin udah sering kamu denger, tapi belum tentu kamu tau seberapa hebat khasiatnya. Yup, kita lagi ngomongin tanaman kelor.

Jadi, tanaman ini udah lama dikenal sebagai tanaman obat herbal yang kaya manfaat. Mulai dari akar, batang, daun, hingga bijinya, semuanya bisa dimanfaatkan buat kesehatan.

Jika kamu penasaran gimana bentukannya, atau apa yang terkandung didalam pohon kelor. Simak terus penjelasan admin sampai selesai ya..

Apa Itu Tanaman Kelor?

Klasifikasi

  • Kingdom : Plantae
  • Divisio : Magnoliophyta
  • Class : Magnoliopsida
  • Ordo : Brassicales
  • Famili : Moringaceae
  • Genus : Moringa
  • Spesies : Moringa oleifera L

Oke, sebelum kita masuk lebih jauh, mari kita kenalan dulu sama tanaman yang satu ini. Kelor itu unik, bisa tumbuh bersemak ataupun menjulang tinggi layaknya pohon, dengan ketinggian bisa mencapai 12 meter.

Kamu pasti gampang ngenalin kelor dari bentuk daunnya yang khas, berbentuk menyirip dengan banyak cabang pada satu tangkai, jadi mirip seperti sirip ikan.

Nama latinnya adalah Moringa oleifera L., dan tanaman ini punya sejarah panjang banget. Menurut catatan sejarah, kelor berasal dari wilayah Agra dan Oudh di barat laut India, atau lebih tepatnya di dataran Himalaya.

Gak tanggung-tanggung, kelor udah mulai dimanfaatkan sejak tahun 2000–5000 SM sebagai bahan pengobatan oleh masyarakat India. Jadi bisa dibilang, kelor ini udah jadi bagian dari tradisi kesehatan selama ribuan tahun.

Penyebaran Tanaman Kelor di Dunia

Selain di India, tanaman ini juga menyebar ke berbagai wilayah, seperti Sub-Himalaya, Pakistan, Afrika, Arab, hingga Asia. Dan di Indonesia sendiri, kelor udah tersebar luas di berbagai daerah.

Uniknya, setiap daerah punya sebutan lokal buat tanaman ini. Misalnya di Aceh disebut Nurong, di Sumatera dikenal sebagai Munggai, di Lampung disebut Kilor, di Jawa Barat dan Tengah tetap disebut Kelor, di Ternate dikenal sebagai Kelo, di Bima disebut Parongge, dan di Madura dikenal dengan nama Marongghi.

Jadi, beda daerah, terdapat juga perbedaan penamaannya.

Habitat

Tanaman kelor ini termasuk tanaman yang gampang tumbuh, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 300 – 1000 meter di atas permukaan laut. Kelor bisa tumbuh subur tanpa perlu banyak perawatan, bahkan di tanah yang kurang subur sekalipun.

Asalkan iklimnya tropis atau subtropis, kelor bisa hidup dengan baik. Bahkan nih, kalau tanahnya kering selama 6 bulan pun, kelor masih bisa bertahan hidup.

Cara perkembangbiakannya juga cukup fleksibel, bisa lewat biji atau stek batang. Jadi, gak heran kalau tanaman ini bisa tumbuh hampir di seluruh pelosok Indonesia.

Mungkin kamu udah sering denger kalau kelor punya banyak manfaat buat kesehatan. Tapi sebenarnya, kelor dipercaya bisa menyembuhkan 300 macam penyakit!

Mulai dari asma, membersihkan darah kotor, anemia, bronchitis, radang selaput lendir hidung, demam, dan masih banyak lagi. Gak heran, kalau kelor sudah dikenal sebagai obat herbal sejak zaman dulu.

Daunnya aja udah penuh manfaat. Konon, ekstrak daun kelor bisa ningkatin stamina dan energi. Kamu bisa bikin teh daun kelor atau mencampurnya dalam masakan sebagai sumber nutrisi tambahan.

Bahkan, dalam kitab kuno Shushruta Sanhita yang ditulis di awal abad Masehi, tanaman kelor udah disebut-sebut sebagai tanaman yang punya khasiat luar biasa.

Kandungan Nutrisi Daun Kelor

Jadi, kandungan apa aja yang membuatnya begitu spesial? Jadi, daun kelor ini kaya banget akan nutrisi dan senyawa kimia yang baik buat tubuh. Salah satu kandungannya adalah kombinasi senyawa isotiosianat dan glukosinolat yang dipercaya punya efek kesehatan yang baik.

Daun kelor juga kaya akan vitamin C dan kalium. Bayangin aja, kadar vitamin C-nya mencapai 15 mg, dan kalium-nya sampai 1.500 mg.

Yang artinya, vitamin C pada daun kelor ini 7 kali lipat lebih banyak daripada yang ada di buah jeruk, dan kalium-nya 15 kali lebih banyak dibandingkan buah pisang. Wow!

Gak cuma itu, daun kelor juga mengandung nutrisi lain seperti:

  • Protein
  • Vitamin A, B2, B6
  • Mineral seperti zat besi, kalsium, dan magnesium
  • Asam amino esensial dan antioksidan

Bisa dibilang, kelor ini adalah superfood yang bener-bener kaya nutrisi. Cocok buat teman-teman yang pengen hidup sehat dengan bahan alami.

Ciri-Ciri Morfologi Tanaman Kelor

Oke, setelah kita bahas kandungan nutrisinya yang luar biasa, sekarang kita bahas soal ciri-ciri fisik tanaman kelor. Biar kamu makin paham dan bisa ngenalin tanaman ini saat ketemu di alam!

1. Akar

Tanaman kelor punya sistem perakaran yang kuat banget karena jenisnya termasuk akar tunggang. Bentuknya mirip lobak, berwarna putih, dan ukurannya lumayan besar.

Nah, karena sistem perakarannya sangat rapat, akar kelor sering dimanfaatkan buat mencegah erosi. Cocok banget buat kamu yang tinggal di daerah rawan longsor, karena tanaman ini bisa bantu menahan tanah biar gak gampang terkikis air.

Uniknya lagi, tanaman ini tetap bisa bertahan hidup meski di tanah kering selama 6 bulan.

2. Batang

Sekarang kita pindah ke bagian batang, tanaman kelor punya batang berkayu yang kokoh dengan diameter sekitar 30 cm. Batangnya tumbuh tegak, bisa mencapai tinggi 7 hingga 12 meter, dan bercabang simpodial alias cabangnya miring dan tegak.

Kulit batangnya tipis dan kasar, berwarna putih, serta tidak mudah patah. Yang membuat kelor jadi salah satu tanaman yang gampang tumbuh meski di kondisi lingkungan yang kurang ideal.

3. Daun

Nah, salah satu ciri paling khas dari kelor adalah bentuk daunnya. Daun kelor berbentuk menyirip gasal dengan banyak cabang dalam satu tangkai.

Warnanya hijau muda, tapi kalau udah tua, warnanya bisa berubah jadi lebih gelap. Daunnya kecil-kecil tapi rapat, sehingga sering digunakan sebagai bahan sayur.

Selain itu, daun kelor juga sering diolah jadi bubuk suplemen karena nutrisinya yang melimpah.

4. Bunga

Tanaman kelor juga punya bunga majemuk yang tumbuh di bagian ketiak daun. Warna bunganya kuning kecoklatan dan biasanya mekar sepanjang tahun, terutama di musim panas.

Bunga kelor punya aroma yang khas dan sering menarik perhatian lebah, sehingga juga bermanfaat untuk ekosistem sekitar.

5. Buah

Terakhir, kita bahas buah kelor, yang berbentuk polong, dan termasuk dalam kategori polong-polongan. Ukuran buah kelor bervariasi, bisa mencapai panjang 20–45 cm.

Ketika masih muda, warnanya hijau, tapi setelah tua, warnanya berubah jadi coklat. Buah ini sering diolah jadi masakan atau diambil bijinya untuk dijadikan minyak kelor.

Nah, biji kelor ini juga punya manfaat luar biasa, dengan bentuk bulat kecil dengan warna coklat kehitaman. Biasanya, dalam satu polong, terdapat sekitar 15 hingga 25 biji.

Menariknya, biji kelor bisa digunakan untuk mengolah air jadi lebih bersih karena punya sifat koagulan alami.

Penutup

Gimana nih? akhirnya kamu tau kan kalo tanaman kelor ini kaya akan manfaat di setiap bagiannya ya. Daun yang penuh nutrisi, hingga biji yang multifungsi, semua bisa dimanfaatkan.

Jadi, gak ada salahnya kalau kamu mulai mencoba menanam kelor di halaman rumah atau bahkan memanfaatkannya sebagai bagian dari gaya hidup sehatmu. Semoga informasi ini bisa nambah pengetahuan kamu tentang betapa beragamnya manfaat dari tanaman kelor.