Cara Budidaya Timun Suri Agar Berbuah Lebat

Halo sobat dimanapun berada, kamu tentunya gak asing lagi kan sama timun suri. Yup, buah yang satu ini memang selalu jadi incaran pas bulan Ramadan, apalagi buat bikin es buah yang segar.

Nah, kali ini admin mengajak teman-teman untuk mengenal tentang si timun suri ini. Tapi tak hanya mengenalnya saja, admin juga akan berbagi cara bagaimana untuk membudi-dayakan tanaman yang satu ini.

Siapa tahu, setelah baca artikel ini, kamu jadi makin tertarik buat nanem timun suri sendiri di kebun atau halaman rumah.

Mengenal Timun Suri (Cucumis lativus)

Timun suri, atau dalam bahasa ilmiahnya Cucumis lativus, sering juga disebut timun betik. Meski namanya ada unsur ‘timun’, buah ini sebenarnya beda, lho, sama timun biasa.

Rasanya lebih manis, dan teksturnya juga lebih lembut. Timun suri adalah salah satu tanaman dari keluarga labu-labuan atau Cucurbitaceae, jadi masih sepupuan sama labu dan semangka.

Buah ini punya bentuk lonjong dengan warna kulit mulai dari hijau kekuningan hingga kuning cerah saat matang. Bagian dalamnya berisi daging buah putih lembut dengan aroma khas yang menggugah selera.

Biasanya, timun suri banyak ditemukan di pasar tradisional menjelang bulan Ramadan. Masyarakat Indonesia suka mengolahnya jadi es buah, es campur, atau minuman segar lainnya.

Manfaat Timun Suri

Selain enak dan segar, timun suri juga kaya manfaat buat kesehatan, lho! Kandungan airnya yang tinggi bikin buah ini ampuh banget buat menghidrasi tubuh. Selain itu, timun suri juga mengandung:

  • Vitamin C: Baik untuk menjaga daya tahan tubuh
  • Serat alami: Bantu melancarkan pencernaan
  • Antioksidan: Berguna buat menangkal radikal bebas

Jadi, kalau kamu sering makan timun suri, tubuhmu bakal terasa lebih bugar dan pencernaan juga jadi lancar. Cocok banget buat jadi teman buka puasa biar nggak gampang lemas, deh.

Menanam timun suri sebenarnya nggak ribet-ribet amat kok. Tanaman ini tergolong mudah beradaptasi di berbagai jenis lahan, terutama di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.

Timun suri juga dikenal tahan terhadap cuaca panas dan nggak butuh banyak air, jadi cocok buat ditanam di musim kemarau.

Proses budidayanya mulai dari pemilihan benih, persiapan lahan, penanaman, sampai perawatan. Dengan perawatan yang tepat, tanaman ini bisa menghasilkan buah lebat dan berkualitas dalam waktu 2-3 bulan saja.

Tak heran, banyak petani yang tertarik menanam timun suri karena hasil panennya cukup menguntungkan.

Cara Budidaya Timun Suri Agar Berbuah Lebat

Budidaya timun suri bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang hobi bercocok tanam atau mau coba peluang usaha baru. Tanaman ini gak cuma mudah dirawat, tapi juga punya nilai jual tinggi, terutama saat bulan puasa.

Nah, kalau teman-teman tertarik untuk menanamnya. Berikut beberapa langkah penting yang bisa teman-teman ikuti untuk budidaya timun suri..

Persiapan Lahan

Tahap pertama dan paling penting adalah menyiapkan lahan dengan baik. Lahan yang akan digunakan sebaiknya dibersihkan dulu dari gulma, rumput liar, atau tanaman pengganggu lainnya.

Kenapa penting? Karena gulma bisa jadi pesaing tanaman dalam hal nutrisi dan air, jadi harus dibersihkan tuntas. Setelah bersih, lanjutkan dengan menggemburkan tanah pakai cangkul atau bajak biar sirkulasi udara di dalam tanah lebih baik.

Pembuatan Bedengan

Setelah tanah gembur, buatlah bedengan dengan lebar sekitar 80-90 cm. Panjang dan tinggi bedengan bisa kamu sesuaikan dengan kondisi lahan, ya.

Di setiap bedengan, buatlah dua lajur tanam di kanan dan kiri, sementara di tengah bedengan bisa kamu buat parit selebar 40-50 cm. Fungsi parit ini adalah buat mengalirkan air dan menjaga tanah tetap lembap.

Kalau pH tanah di bawah 5,5, jangan lupa untuk menambahkan dolomit sebagai kapur agar tanah nggak terlalu asam. Pengapuran ini penting karena timun suri lebih suka tanah dengan pH netral atau sedikit basa.

Pemupukan Dasar

Sebelum ditanam, lahan perlu diberi pemupukan dasar. Kamu bisa pilih pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang, atau kalau mau praktis, bisa juga pakai pupuk anorganik seperti TSP/SP-36, KCl, dan Urea/ZA dengan perbandingan 2:1:1.

Taburkan pupuk secara merata di atas bedengan, lalu campur dengan tanah sampai benar-benar merata. Pemupukan dasar ini biasanya dilakukan 10-15 hari sebelum tanam, supaya nutrisi sudah terserap sempurna oleh tanah.

Persiapan Bibit Timun Suri

Nah, sekarang kita masuk ke tahap pemilihan benih. Kamu bisa bikin benih sendiri dari tanaman timun suri yang sudah tua dan sehat, atau beli aja benih di toko pertanian kalau nggak mau ribet.

Setelah mendapatkan benih, lakukan seleksi benih dengan cara merendam biji dalam air. Kalau ada benih yang mengapung, langsung buang aja karena itu tandanya kualitasnya kurang bagus.

Penjemuran dan Penyemaian

Setelah diseleksi, benih perlu dijemur hingga benar-benar kering. Kamu bisa menanam benih langsung di lahan atau menyemainya terlebih dahulu di polybag.

Menyemai benih bikin hasil tanaman lebih seragam, campurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 untuk media semai. Setiap polybag diisi satu biji benih dan ditempatkan di tempat teduh.

Penanaman Timun Suri

Bibit timun suri yang sudah berumur 10 hari sejak disemai sudah siap dipindahkan ke lahan. Pastikan jarak tanamnya sekitar 70-80 cm supaya tanaman punya ruang yang cukup untuk tumbuh optimal.

Di setiap lubang tanam yang dibuat sedalam 2 cm, tanam dua bibit sekaligus, lalu timbun dengan tanah dan siram secukupnya biar tetap lembap.

Cara Perawatan Tanaman Timun Suri

Penyiraman

Tanaman timun suri nggak perlu sering-sering disiram, karena dia cukup tahan terhadap kekeringan. Siram seperlunya aja, terutama saat cuaca panas ekstrem, biar gak stres.

Penyulaman

Selalu cek tanamanmu secara berkala, kalau ada tanaman yang mati atau tumbuh nggak normal, segera lakukan penyulaman alias ganti dengan tanaman baru. Penyulaman ini maksimal dilakukan 10 hari setelah tanam ya.

Penyiangan Gulma

Jangan biarkan gulma tumbuh liar di sekitar tanaman. Lakukan penyiangan secara berkala supaya nutrisi dalam tanah tetap fokus ke tanaman timun suri.

Pemupukan Susulan

Supaya tanaman bisa tumbuh subur dan berbuah lebat, lakukan pemupukan susulan. Pupuk yang digunakan adalah NPK, dan pemberiannya dilakukan sebanyak 5 kali selama musim tanam:

  1. 10 hari setelah tanam
  2. 17 hari setelah tanam
  3. 24 hari setelah tanam
  4. 31 hari setelah tanam
  5. 40 hari setelah tanam

Pupuk bisa ditaburkan di sekitar pangkal tanaman atau dikocor dengan air agar lebih cepat meresap.

Pemanenan Timun Suri

Timun suri bisa mulai dipanen setelah 60-70 hari sejak tanam. Tanda buah yang siap panen adalah tangkai buah mengering atau buahnya sudah lepas sendiri dari tangkainya.

Panen bisa dilakukan 10-15 kali selama satu musim, tergantung perawatan dan kondisi tanaman. Jadi, kalau perawatannya baik, dalam satu musim kamu bisa dapat panen berkali-kali.

Penutup

Nah, gimana, guys? Selain enak buat dikonsumsi, manfaat kesehatannya juga nggak main-main. Budidayanya pun cukup simpel dan nggak butuh perawatan ekstra.

Bagi teman-teman yang punya lahan kosong atau sekadar hobi bercocok tanam, coba deh nanem timun suri. Selain bisa jadi hiburan, siapa tahu panennya nanti bisa dijual dan jadi tambahan penghasilan, kan?

Jadi, tunggu apa lagi? Kamu bisa mencoba budidayakan sendiri timun suri ini. Siapa tahu, hasil panennya nanti bisa jadi kebanggaan tersendiri buat kamu.