Apakah kamu kepikiran gimana cara pengolahan biji kopi itu sampai akhirnya bisa kamu seruput? Jadi, semuanya dimulai dari proses budidaya dan pemanenan yang nggak bisa sembarangan.
Dalam proses budidaya kopi, setiap tahap itu punya peranan penting, mulai dari cara menanam, merawat, hingga memetik buah kopi. Kalau kamu mungkin tertarik untuk terjun ke budidaya kopi, pas banget nih karena admin kali ini sedang membahasnya.
Jadi, ada dua jenis utama yang banyak dikenal yaitu Arabika dan Robusta. Tanaman kopi ini gak cuma butuh cuaca yang mendukung, tapi juga perawatan yang intensif.
- Arabika, favorit banyak orang, tumbuh di dataran tinggi dengan iklim sejuk.
- Robusta, lebih tahan banting dan cocok di dataran rendah dengan suhu yang lebih hangat.
Dan yang menarik, kopi mulai berbuah setelah tanaman mencapai usia 2,5-3 tahun untuk robusta, sedangkan arabika di 3-4 tahun. Tapi pada buah yang tumbuh pertama biasanya cuma sedikit.
Baru deh, setelah umur 5 tahun ke atas, produktivitasnya bisa maksimal.
Musim Berbuah yang Berbeda-beda
Kamu tahu nggak, setiap jenis kopi punya timeline sendiri untuk berbuah? Jadi, beda jenis kopi ya berbeda juga waktu berbuahnya
Berikut waktu musim berbuahnya..
- Robusta: Waktu dari kuncup sampai matang sekitar 8-11 bulan.
- Arabika: Prosesnya lebih cepat, yaitu 6-8 bulan.
- Liberika: Jenis yang satu ini malah bisa berbuah sepanjang tahun.
Menariknya, tingkat kematangan buah kopi ini gak terjadi serentak,. Jadi, nggak heran kalau proses panennya memakan waktu lama.
Di Indonesia, musim panen kopi biasanya berlangsung dari Mei/Juni sampai Agustus/September, dan pemetikan dilakukan setiap 10-14 hari sekali selama 4-5 bulan.
Ciri-Ciri Buah Kopi yang Siap Panen
Untuk menentukan buah kopi yang siap dipetik itu perlu pengetahuan tentang tanaman ini, bahkan dalam pemetikannya. Hal ini berpengaruh besar ke kualitas kopi yang dihasilkan, dan buah kopi yang siap dipanen bisa kamu lihat dengan ciri-ciri..
1. Warna Hijau atau Hijau Kekuningan
Kalau kamu lihat buah kopi yang warnanya masih hijau atau hijau kekuningan, itu tandanya buahnya masih muda banget. Kalau dipetik, bijinya bakal berwarna pucat keputihan dan keriput.
Rasanya? Jauh dari kata nikmat, karena aroma dan body-nya masih lemah banget. Intinya, buah seperti ini belum siap dipetik.
2. Warna Kuning Kemerahan
Warna kuning kemerahan menunjukkan buah mulai matang. Aroma dan rasanya juga mulai terasa lebih kuat, meskipun belum maksimal.
Biji kopi di tahap ini biasanya berwarna keabu-abuan. Kalau kepepet, buah seperti ini sudah boleh dipetik, tapi hasilnya belum optimal.
3. Warna Merah Penuh
Buah kopi dengan warna merah penuh adalah tanda kematangan sempurna. Aroma, rasa, dan karakteristik bijinya sudah terbentuk dengan baik.
Buah seperti ini adalah kondisi terbaik untuk dipetik, karena inilah yang bakal menghasilkan kopi dengan cita rasa luar biasa.
4. Warna Merah Tua
Kalau warnanya sudah merah tua, itu tandanya buah sudah kelewat matang. Biji kopi di tahap ini biasanya berwarna coklat hingga kehitaman.
Sayangnya, aroma dan rasanya mulai menurun, bahkan terkadang muncul aroma seperti bau tanah (earthy). Jadi, buah seperti ini harus segera dipetik sebelum kualitasnya semakin turun.
Selain warna kulit, tingkat kematangan buah kopi juga bisa dilihat dari kandungan gula pada daging buahnya. Buah kopi yang matang memiliki kandungan gula yang tinggi, sehingga daging buahnya terasa manis, lunak, dan berlendir.
Jadi kalau kamu pengen tahu lebih dalam lagi soal kematangan buah kopi, coba cek tekstur dan rasanya, deh.
Cara Memanen Buah Kopi
Untuk buah kopi jenis arabika, buahnya itu gampang banget rontok saat sudah matang. Kalau dibiarkan jatuh ke tanah, buah kopi bisa menyerap bau-bauan yang ada di tanah, seperti aroma lembap atau tanah basah.
Hal ini tentu bakal merusak cita rasa kopinya. Makanya, buah kopi arabika yang sudah berwarna merah penuh harus segera dipetik begitu terlihat matang sempurna.
Proses Pemetikan Buah Kopi
Seperti yang sudah disebutin diatas, buah kopi itu nggak matang barengan. Dalam satu pohon, ada buah yang udah merah penuh, tapi ada juga yang masih hijau atau kuning.
Makanya, proses pemetikan dilakukan secara bertahap untuk memastikan kualitas hasil panen tetap terjaga.
Berikut adalah beberapa metode pemetikan buah kopi yang biasa dilakukan..
1. Pemetikan Selektif
Kalau pakai cara ini, petani cuma memetik buah yang sudah matang sempurna alias yang berwarna merah penuh. Buah yang belum matang dibiarkan dulu untuk dipanen di periode selanjutnya.
Metode ini emang makan waktu lebih lama, tapi hasilnya jauh lebih berkualitas.
2. Pemetikan Setengah Selektif
Lalu kalau menggunakan cara ini agak sedikit fleksibel. Petani memetik semua buah dalam satu dompol, asalkan ada buah yang sudah matang sempurna di dompolan tersebut.
Sisanya, meskipun belum matang sempurna, tetap ikut dipetik.
3. Pemetikan Serentak (Petik Racutan)
Cara ini biasanya dilakukan di akhir musim panen. Semua buah kopi di pohon dipetik sekaligus, tanpa peduli tingkat kematangannya.
Termasuk buah yang masih hijau atau kuning pun ikut diambil. Cara ini lebih praktis, tapi tentu kualitas biji kopi yang dihasilkan nggak sebaik metode selektif.
4. Lelesan
Kalau buah kopi kelewat matang dan jatuh ke tanah, petani biasanya memungutnya langsung dari tanah. Metode ini disebut lelesan, yah meskipun hasilnya nggak sebaik buah yang dipetik langsung dari pohon.
Buah kopi yang jatuh ini tetap bisa diolah, meskipun biasanya untuk grade kualitas yang lebih rendah.
Cara kamu memetik buah kopi juga berpengaruh besar terhadap produktivitas pohon lho. Buah kopi sebaiknya dicabut secara vertikal supaya tangkai buah nggak rusak.
Kalau tangkainya tetap utuh, buah kopi bisa tumbuh lagi di tangkai tersebut untuk musim panen berikutnya.
Hindari memetik dengan cara merampas atau menarik sembarangan, karena ini bisa merusak tangkai. Kalau tangkai sampai rusak, produktivitas pohon di masa depan bakal terganggu.
Jadi, meskipun butuh waktu dan kesabaran ekstra, penting banget buat menjaga kualitas pohon kopi ini.
Cara Menyortir Buah Kopi
Setelah proses pemetikan selesai, nggak berhenti di situ aja. Buah kopi yang sudah dipetik harus segera disortir berdasarkan kualitasnya.
Proses sortir ini bertujuan untuk memisahkan buah berkualitas tinggi dari buah yang cacat atau kurang matang.
- Pisahkan Kotoran dan Buah Cacat
Langkah pertama adalah memisahkan buah kopi dari kotoran seperti ranting, daun, atau sisa-sisa tanah. Selain itu, buah yang cacat atau terkena penyakit juga harus dipisahkan. - Pilah Buah Superior dan Inferior
Buah kopi yang sudah merah penuh dan mulus disebut buah superior. Sementara itu, buah yang masih hijau atau kuning masuk kategori buah inferior.
Pemisahan ini penting karena nantinya akan menentukan grade kualitas kopi yang dihasilkan. - Segera Diolah
Buah kopi yang sudah disortir nggak boleh dibiarkan terlalu lama. Kalau didiamkan, buah kopi bisa mengalami reaksi kimia yang berpotensi menurunkan kualitas biji kopi.
Jadi, setelah sortir selesai, buah harus langsung masuk ke proses pengolahan berikutnya.
Penutup
Mungkin sampai disini yang bisa admin bagikan tentang cara memanen buah kopi, baik dari memetik lalu penyortiran buah kopi. Proses ini mungkin kalau kamu baca terlihat sederhana, tapi kalau dilakukan dengan benar, hasilnya bisa menghasilkan kopi berkualitas tinggi yang pas diseduh terasa banget cita rasa kopinya.
Jadi gimana? Tertarik untuk mencoba menanam kopi sendiri, apa cuman pengen tau aja gimana proses pemanenan biji kopi yang tiap pagi kamu seduh?
Yang pasti, kalau pun kamu pengen mencoba untuk membudidayakan tanaman kopi, gak ada salahnya untuk mencoba. Dan kamu sendiri gak akan tahu hasilnya sebelum mencoba.
Setiap kali kamu nyeruput kopi favoritmu, ingatlah bahwa di balik itu ada kerja keras petani kopi yang dengan sabar memetik, menyortir, dan menjaga kualitas setiap biji kopi.