Hama dan Penyakit yang Biasa Menyerang Tanaman Tomat

Tanaman tomat banyak digemari masyarakat, termasuk admin hehe. Baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk dijadikan bahan olahan.

Tapi, seperti halnya tanaman lainnya, tomat juga rentan terhadap berbagai hama dan penyakit yang dapat merusak hasil panen. Hama dan penyakit ini seringkali datang secara tiba-tiba dan bisa sangat merugikan, bahkan tanaman bisa mati lho.

Hama seperti ulat, kutu, dan lalat, serta penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri, menjadi ancaman utama yang harus diwaspadai. Karena itu, pemahaman tentang jenis-jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tomat sangatlah penting.

Dengan mengetahui gejalanya, kamu bisa mengambil langkah pencegahan atau pengendalian yang tepat. Jika kamu ingin tahu apa aja hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat, pas banget nih.

Karena admin sedang membahasnya, serta cara-cara efektif untuk menghadapinya. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap menjaga tanaman tomat kamu sampai panen.

Hama yang Bisa Muncul di Tanaman Tomat

Berikut beberapa hama yang sering menyerang tanaman tomat, dan langkah yang bisa kamu ambil untuk mengatasinya..

a. Ulat Buah (Helicoverpa armigera)

Salah satu hama yang cukup mengganggu pada tanaman tomat adalah ulat buah. Ulat buah yang menyerang adalah Helicoverpa armigera, dan menyerang berbagai bagian tanaman tomat, mulai dari daun, bunga, hingga buah itu sendiri.

Ulat ini membuat lubang-lubang kecil di buah tomat secara berpindah-pindah. Buah yang sudah dilubangi oleh ulat buah ini bisa mengalami infeksi yang menyebabkan buah tersebut membusuk dan akhirnya tak layak konsumsi.

Panjang tubuh ulat buah biasanya berkisar antara 4 hingga 5 cm, dengan permukaan tubuh yang berkutil dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Warnanya bervariasi, mulai dari hijau, hijau kekuningan, hingga coklat bahkan hitam.

Satu ciri khas yang mudah dikenali dari ulat ini adalah garis bergelombang yang terang di sepanjang sisi tubuhnya. Pada fase ngengat, ulat ini akan berkembang menjadi ngengat berwarna coklat pada bagian luar sayap, dengan bagian dalam sayap berwarna putih.

Untuk mengendalikan ulat buah, cara yang paling sederhana adalah dengan memungut ulat dan telurnya secara manual, kemudian membakarnya. Selain itu, kamu juga bisa menjaga kebersihan kebun dengan memangkas gulma dan semak belukar yang bisa menjadi tempat persembunyian ulat.

Bila ulat ini berada dalam bentuk ngengat, kamu bisa menggunakan perangkap ultraviolet untuk menarik perhatian ngengat dan mengurangi jumlahnya. Untuk perlindungan lebih lanjut, penyemprotan insektisida juga bisa dilakukan.

b. Ulat Tanah

Ulat tanah adalah salah satu hama yang paling banyak muncul terutama pada awal musim kemarau. Ulat ini menyerang bagian pangkal batang dan tangkai daun tanaman tomat.

Gejala yang muncul akibat serangan ulat tanah adalah batang tanaman yang mudah patah dan mati. Bahkan, larva ulat buah yang bersembunyi di bawah permukaan tanah juga sering menyerang daun pada tanaman tomat yang masih muda, menyebabkan kerusakan yang cukup parah.

Ulat tanah ini umumnya lebih pendek daripada ulat buah, dengan panjang tubuh sekitar 2 cm. Warnanya coklat tua dengan garis-garis terang di sepanjang tubuhnya.

Larva ulat buah bersembunyi di dalam tanah hingga kedalaman 10 cm dan baru akan keluar pada malam hari untuk mencari tanaman tomat sebagai makanan.

Untuk mengendalikan ulat tanah, kamu bisa memungut larva secara manual pada sore atau malam hari. Karena larva biasanya berkumpul di permukaan tanah, jadi memungutnya di waktu-waktu tersebut bisa cukup efektif.

Selain itu, pengolahan tanah yang baik juga sangat membantu mengurangi perkembangan ulat tanah ini. Pengolahan tanah yang baik mencakup penggemburan dan pemupukan yang tepat.

Bila serangan ulat tanah sudah terlalu parah, kamu bisa menggunakan insektisida untuk mengatasinya.

c. Kutu Daun Hijau (Aphis sp.)

Kutu daun hijau adalah hama kecil namun sangat berbahaya bagi tanaman tomat. Kutu ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman karena mereka bertindak sebagai vektor pembawa virus.

Ketika kutu ini menghisap cairan pada daun tanaman tomat, mereka tidak hanya melemahkan tanaman, tetapi juga dapat menyebarkan berbagai virus berbahaya.

Kutu daun hijau memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, sekitar 2 mm. Ada dua jenis kutu yang sering dijumpai: kutu yang bersayap dan kutu yang tidak bersayap.

Kutu yang bersayap biasanya memiliki warna kepala dan dada yang coklat hingga kehitaman, sedangkan bagian perutnya berwarna hijau kekuningan. Kutu yang tidak bersayap memiliki warna yang serupa, hanya saja lebih kecil.

Daun tanaman tomat yang terserang kutu daun hijau akan menunjukkan beberapa gejala, seperti keriting, kerdil, dan melengkung ke bawah. Beberapa daun bahkan bisa menyempit dan berubah bentuk seperti pita.

Selain itu, warna daun akan berubah menjadi mozaik dan teksturnya menjadi rapuh.

Untuk mengatasi hama ini, kamu bisa menggunakan mulsa plastik perak, yang akan memantulkan sinar matahari dan membuat kutu hijau merasa tidak nyaman. Penyemprotan insektisida juga efektif untuk mengurangi jumlah kutu hijau pada tanaman.

d. Lalat Putih (Bemisia tabaci)

Lalat putih bernama ilmiah Bemisia tabaci adalah hama kecil lainnya yang juga sering menyerang tanaman tomat. Hama ini memiliki ciri khas tubuh berwarna putih, dengan permukaan tubuh yang dilapisi tepung putih.

Lalat putih ini sangat kecil, panjang tubuhnya hanya sekitar 1 mm, dan rentangan sayapnya sekitar 2 mm.

Ketika tanaman tomat diserang lalat putih, tanaman terlihat seolah-olah tersebut tertutup oleh lapisan tepung putih. Ketika tepung ini disentuh, ia akan berhamburan, dan itu adalah tanda dari serangan lalat putih.

Akibat serangan hama ini, pertumbuhan tanaman tomat bisa terhambat, bahkan bisa membuat tanaman menjadi kerdil. Daun tanaman yang terserang juga akan mengecil dan menggulung ke atas.

Untuk mengendalikan lalat putih, kamu bisa menggunakan mulsa jerami atau mulsa kuning. Selain itu, pastikan untuk membersihkan areal kebun dari tanaman liar yang bisa menjadi tempat berkembang biak bagi lalat putih.

Penyemprotan insektisida juga bisa membantu mengurangi jumlah lalat putih yang menyerang.

e. Lalat Buah (Bactrocera sp.)

Lalat buah adalah salah satu hama yang paling merusak bagi tanaman tomat. Lalat buah memiliki tubuh yang berwarna hijau kehitaman dengan sayap transparan.

Panjang tubuhnya sekitar 8 mm, dan bentuk belatungnya yang berwarna putih akan berkembang di dalam daging buah tomat. Begitu buah tomat terserang lalat buah, bagian dalam buah akan dipenuhi dengan belatung yang menyebabkan buah menjadi busuk.

Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa melakukan pengolahan tanah yang tepat, seperti membalik tanah menggunakan cangkul atau bajak. Dengan cara ini, pupa lalat buah yang ada di dalam tanah akan terkena sinar matahari dan mati.

Selain itu, kamu bisa membuat perangkap untuk lalat jantan agar populasi lalat betina berkurang drastis. Buah yang sudah terserang lalat buah sebaiknya segera dipetik dan dibakar, serta pastikan untuk membersihkan gulma di sekitar tanaman tomat.

Penyakit yang Bisa Menyerang Tanaman Tomat

Berikut beberapa penyakit umum yang sering menyerang tanaman tomat, serta bagaimana cara menanganinya..

a. Layu Fusarium

Penyakit layu fusarium ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum yang menyerang tanaman tomat. Prosesnya dimulai dari akar, di mana jamur ini masuk dan berkembang ke jaringan pembuluh.

Begitu jamur ini menyerang pembuluh tanaman, aliran air dari akar ke daun terhambat, dan inilah yang menyebabkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.

Tanaman tomat yang terserang layu fusarium akan terlihat segar pada malam hari. Namun begitu pagi hari datang dan sinar matahari mulai menyinari, tanaman langsung tampak layu dan kering.

Uniknya, pada sore harinya, tanaman bisa kembali segar, namun keesokan harinya akan layu lagi dan akhirnya mati. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa menghabiskan seluruh tanaman dalam waktu singkat.

Untuk menghindari penyakit layu fusarium, sebaiknya gunakan benih tomat yang sudah resisten terhadap penyakit ini. Selain itu, mulsa plastik bisa membantu menekan perkembangan jamur ini di dalam tanah.

Jika kamu berencana menanam tomat di lahan yang sebelumnya pernah terkena penyakit ini, pastikan untuk memberi jeda waktu yang cukup panjang agar tanah bisa pulih dan jamur fusarium bisa hilang.

b. Busuk Daun

Busuk daun pada tanaman tomat disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Penyakit ini sering menyerang tanaman tomat yang ditanam di dataran tinggi, terutama saat kondisi lingkungan lembap.

Gejala awal serangan biasanya berupa bercak coklat hingga hitam pada daun. Serangan ini biasanya dimulai dari ujung dan sisi daun, kemudian menyebar hingga ke seluruh permukaan daun, bahkan ke tangkai daun.

Tanaman yang terinfeksi penyakit busuk daun ini harus segera dicabut dan dibakar, jangan dibiarkan begitu saja. Tanaman yang dibiarkan akan semakin parah, dan penyakitnya bisa menyebar ke tanaman lain.

Salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan varietas tomat yang sudah terbukti unggul dan bebas dari jamur ini. Penyemprotan dengan fungisida juga bisa membantu mengatasi serangan jamur ini, tapi ikuti petunjuk penggunaannya ya.

c. Busuk Buah

Busuk buah adalah penyakit yang meresahkan, karena dapat merusak buah secara langsung. Penyakit ini disebabkan oleh dua jenis cendawan, yaitu Thanatephorus cucumeris dan Colletotrichum coccodes.

Buah yang terinfeksi biasanya akan muncul bercak kecil berwarna coklat. Bercak ini lama-lama akan membesar, cekung, dan bagian tengahnya akan retak.

Pada jenis busuk buah yang disebabkan oleh Colletotrichum coccodes, bercak yang muncul akan berbentuk bulat, berair, dan cekung. Di pangkal buah, dekat dengan tangkai, juga akan muncul bercak ungu.

Untuk mengatasi busuk buah, langkah pertama yang dilakukan adalah menggunakan benih tomat yang resisten terhadap cendawan ini. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kebun dengan membakar sisa-sisa tanaman yang sakit, karena ini akan memutus siklus hidup cendawan penyebab busuk buah.

Cara untuk mencegah busuk buah adalah dengan menggunakan air untuk menopang buah tomat agar tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Jika serangan meluas, rotasi tanaman dengan jenis tanaman lain bisa menjadi solusi yang efektif.

Selain itu, semprotkan fungisida yang mengandung bahan aktif kaptafol untuk membantu mengendalikan penyakit ini.

d. Bercak Bakteri

Bercak bakteri pada tanaman tomat disebabkan oleh bakteri Xanthomonas vesicatoria. Penyakit ini bisa menyerang berbagai bagian tanaman tomat, seperti buah, daun, dan batang.

Pada buah, gejalanya berupa bercak berair yang lama-lama akan berubah menjadi bercak bergabus. Pada daun, bercak bakteri menyebabkan daun menjadi keriting dan kering.

Sementara itu, batang yang terinfeksi akan muncul bercak panjang berwarna keabu-abuan.

Pengendalian dapat dilakukan dengan memilih benih tomat yang bebas penyakit. Selain itu, rotasi tanaman dengan tanaman dari keluarga yang berbeda juga bisa membantu menekan risiko serangan.

Tanaman yang sudah terinfeksi sebaiknya segera dicabut dan dibakar, agar tidak menyebarkan bakteri ke tanaman lainnya. Untuk pengendalian lebih lanjut, kamu bisa menggunakan bakterisida yang mengandung antibiotik, namun pastikan dosisnya sesuai dengan petunjuk agar tidak merusak tanaman.

Penutup

Gimana, udah tau kan berbagai hama dan penyakit yang dapat menyerang tomat? Yah, mau bagaimana lagi.

Menghadapi hama dan penyakit yang menyerang tanaman tomat tentu menjadi tantangan tersendiri. Tapi, dengan pengetahuan yang tepat tentang jenis-jenis hama dan penyakit serta cara-cara pengendaliannya, kamu bisa lebih siap untuk menghadapinya.

Dengan upaya pencegahan yang tepat dan tindakan pengendalian yang efektif, tanaman tomat kita bisa tumbuh dengan optimal, menghasilkan buah yang sehat dan berkualitas juga.