siapa sih yang nggak suka dengan buah kedondong? Buah dengan rasa asam segar yang enak banget buat sambal atau jus ini, punya banyak peminat. Kalau kamu tertarik menanamnya di rumah, ada kabar baik nih! Kedondong bisa banget ditanam dalam pot atau polybag, lho! Jadi buat kamu yang punya halaman sempit atau cuma mau berkebun di teras, kedondong bisa jadi pilihan yang pas banget. Selain mudah tumbuh, tanaman ini juga relatif cepat berbuah, apalagi kalau ditanam dengan teknik yang benar. Yuk, simak artikel ini sampai habis supaya kamu bisa tahu cara menanam kedondong dengan mudah, dan tentunya bisa cepat menikmati buah kedondong yang segar!
Tanaman kedondong, yang dalam bahasa ilmiahnya bernama Spondias dulcis, adalah tanaman tropis yang berasal dari daerah Asia Tenggara dan Australia. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Anacardiaceae, yang juga mencakup mangga dan jambu biji.
Ciri khas tanaman kedondong adalah daunnya yang hijau mengkilap dan buahnya yang berbentuk lonjong, berwarna hijau saat masih muda, dan berubah menjadi kuning kehijauan atau keemasan saat matang.
Buah kedondong terasa asam yang segar, cocok banget untuk dijadikan sambal, acar, atau jus. Gak cuma itu, kedondong juga kaya akan vitamin C yang bermanfaat untuk kesehatan.
Meskipun kedondong umumnya tumbuh di tanah luas, ternyata kamu bisa loh menanamnya dalam pot atau polybag di rumah. Gak perlu khawatir akan ruang terbatas, karena kedondong bisa tumbuh subur meskipun di lahan yang terbatas.
Cara Menanam Kedondong Dalam Pot/Polybag (Tabulampot Kedondong)
Tanaman kedondong sebenarnya cukup mudah untuk dibudidayakan, pun didalam pot atau polybag (dikenal juga dengan sebutan tabulampot). Dengan teknik yang tepat, kedondong bisa tumbuh dengan baik meskipun hanya menggunakan media tanam yang terbatas.
Satu hal yang pasti, kedondong yang ditanam didalam pot maupun polybag akan lebih mudah dirawat dan lebih cepat berbuah.
Kalo kamu pengen nyoba nanam kedondong, berikut adalah langkah-langkah cara menanam kedondong didalam pot/polybag agar bisa subur dan cepat berbuah meskipun ditanam di pot.
Syarat Tumbuh Kedondong
Kedondong adalah tanaman yang cukup tahan banting dan bisa tumbuh di berbagai jenis tanah. Meski gitu, ada beberapa syarat tumbuh yang perlu kamu perhatikan agar tanaman ini bisa tumbuh dengan optimal.
- Jenis Tanah:
Tanaman kedondong bisa tumbuh di berbagai jenis tanah, baik itu tanah lempung, berpasir, atau bahkan tanah yang agak berkapur. Yang penting, tanah tersebut harus mengandung cukup unsur hara dan berdrainase yang baik agar air tak menggenang dan akar kedondong tetap sehat. - Curah Hujan:
Kedondong membutuhkan curah hujan yang cukup, tetapi tidak berlebihan. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika mendapatkan air yang cukup, terutama pada musim penghujan, tapi pastikan tanah tidak terlalu tergenang air. - Sinar Matahari:
Tanaman kedondong sangat membutuhkan sinar matahari penuh untuk tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, pastikan tanaman kedondong mendapat paparan sinar matahari setidaknya 80% dalam sehari.
Jika kedondong ditanam di dalam pot atau polybag, pastikan tempat tersebut cukup mendapatkan sinar matahari langsung. - Suhu:
Kedondong lebih suka suhu udara yang hangat, idealnya antara 20°C hingga 32°C. Suhu yang terlalu rendah bisa memperlambat pertumbuhannya.
Sementara suhu yang terlalu panas bisa mengganggu perkembangan tanaman. Oleh karena itu, pilih tempat yang cukup teduh dan tidak terlalu panas.
Persiapan Tempat dan Media Tanam
Salah satu kunci sukses menanam kedondong didalam pot/polybag adalah menyiapkan tempat dan media tanam yang sesuai. Tanaman kedondong membutuhkan ruang yang cukup untuk akar tumbuh, jadi ya pot ataupun polybag yang digunakan harus berukuran cukup besar.
Idealnya, pot atau polybag yang digunakan memiliki diameter sekitar 50 cm dan tinggi sekitar 50 cm. Ukuran ini memungkinkan akar kedondong tumbuh dengan bebas dan tanaman dapat berkembang dengan optimal.
Untuk media tanam, kamu bisa menggunakan campuran tanah yang subur dan bahan organik seperti bokashi. Perbandingan antara tanah dan bokashi sebaiknya sekitar 1:1.
Selain itu, jangan lupa untuk menambahkan Furadan 3g, insektisida yang berguna untuk mencegah serangan hama tanah yang bisa merusak akar kedondong. Campurkan semua bahan media tanam ini hingga merata sebelum digunakan.
Persiapan Bibit Kedondong
Kamu bisa menanam kedondong menggunakan biji (generatif), namun cara yang lebih cepat dan lebih efektif adalah dengan menggunakan bibit hasil stek, cangkok, atau sambung pucuk (vegetatif).
Bibit hasil vegetatif ini akan lebih cepat berbuah dan identik dengan tanaman induk, sehingga lebih baik jika kamu menggunakan bibit yang berasal dari cara-cara tersebut. Pastikan bibit yang kamu pilih sehat, bebas dari hama maupun penyakit, dan berakar baik.
Dengan bibit yang berkualitas, tentu kedondong akan tumbuh lebih cepat dan menghasilkan buah yang lebat.
Penanaman Kedondong Didalam Pot/Polybag
Setelah semua bahan dan persiapan siap, saatnya untuk mulai menanam kedondong milikmu. Berikut langkah-langkahnya..
- Isi Pot/Polybag dengan Media Tanam:
Pertama, masukkan campuran media tanam ke dalam pot/polybag setinggi sekitar 25 cm. Pastikan media tanam sudah tercampur rata dan tidak ada gumpalan-gumpalan tanah. - Sirami Media Tanam:
Sebelum menanam bibit kedondong, siram media tanam hingga basah merata. Untuk membantu mengatur kelembapan tanah agar bibit bisa tumbuh dengan baik. - Tanam Bibit Kedondong:
Setelah media tanam siap, tanam bibit kedondong ke dalam pot/polybag. Pastikan akar bibit kedondong tersebar rata di dalam tanah.
Jangan lupa untuk menutup kembali bibit dengan sisa media tanam. - Penyiraman Setelah Penanaman:
Setelah bibit ditanam, lakukan penyiraman kembali hingga tanah basah merata. Pastikan tidak ada bagian tanah yang terlalu kering. - Pasang Tajuk:
Untuk melindungi tanaman dari angin atau gangguan lainnya, pasang tajuk di atas tanaman dan ikat dengan tali agar tanaman tetap stabil.
Cara Pemeliharaan Tanaman Kedondong Didalam Pot
Udah selesai kan nanem kedondongnya? Dan tentu saja ada beberapa tahap pemeliharaan yang perlu kamu lakukan, agar kedondong bisa tumbuh dengan baik dan akhirnya menghasilkan buah yang segar.
Walaupun tanaman kedondong tergolong mudah untuk dipelihara, tetep aja kamu harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti penyiraman, penyulaman, penyiangan, dan pemupukan secara rutin. Berikut proses perawatan tanaman kedondong..
Penyiraman
Penyiraman adalah kegiatan yang sangat penting untuk kedondong, terutama pada tahap awal setelah penanaman. Kedondong perlu cukup air agar akar dapat berkembang dengan baik.
Untuk kedondong yang baru saja ditanam, kamu bisa melakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. Pastikan tanah di sekitar tanaman tetap lembab, tapi gak sampai tergenang air, karena malah menyebabkan akar tanaman membusuk.
Seiring dengan pertumbuhannya, kebutuhan air tanaman kedondong pun akan berkurang. Jika tanaman kedondong sudah tumbuh cukup besar, kamu bisa mengurangi frekuensi penyiraman menjadi dua kali seminggu.
Namun, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi tanah di sekitar tanaman. Kalau tanah terasa kering, berarti tanaman membutuhkan penyiraman lagi.
Jadi ya sesuain penyiraman dengan kondisi tanah dan cuaca yang ada aja.
Penyulaman
Kadang, ada tanaman yang pertumbuhannya kurang maksimal atau bahkan mati, meskipun sudah diberi perawatan dengan baik. Kalau hal ini terjadi pada kedondong kamu, jangan khawatir.
Segera lakukan penyulaman, yaitu mengganti tanaman yang mati atau kurang tumbuh dengan bibit yang baru. Penyulaman sangat penting biar kedondong tumbuh serempak dan tidak ada yang tertinggal.
Penyiangan
Sering kali, di sekitar tanaman kedondong muncul gulma atau rumput liar yang bisa mengganggu pertumbuhannya. Gulma bisa mengambil nutrisi dan air yang seharusnya didapatkan oleh tanaman kedondong.
Karena itu, kamu perlu melakukan penyiangan secara rutin, terutama di sekitar akar tanaman kedondong. Idealnya, penyiangan dilakukan setiap dua minggu sekali.
Selain menjaga kebersihan di sekitar tanaman, penyiangan juga membantu agar kedondong bisa mendapatkan semua nutrisi dari tanah yang seharusnya.
Pemupukan
Tanaman kedondong yang tumbuh di pot maupun polybag butuh pupuk tambahan agar bisa mendapatkan nutrisi yang cukup. Pemupukan pertama kali dilakukan ketika tanaman berumur sekitar dua minggu setelah ditanam.
Pada tahap ini, kamu bisa memberikan pupuk nitrogen tinggi seperti urea atau NPK. Pupuk ini akan membantu tanaman untuk tumbuh dengan subur dan cepat.
Setelah pemupukan pertama, kamu bisa melanjutkan pemupukan secara rutin setiap sebulan sekali. Selain pupuk nitrogen, kamu juga bisa menambahkan pupuk bokashi yang kaya akan unsur hara organik.
Jangan lupa, setelah pemupukan, sirami tanaman dengan air agar pupuk bisa larut dan meresap dengan baik ke dalam tanah.
Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap dua bulan sekali, dan seiring dengan usia tanaman, dosis pupuk bisa disesuaikan. Ingat, pemupukan yang tepat akan membuat tanaman kedondong tumbuh lebih cepat dan menghasilkan buah yang lebat.
Tapi ya pastikan kamu memberi pupuk yang sesuai dengan umur tanamannya ya.
Pemanenan Kedondong
Setelah melewati semua proses pemeliharaan, akhirnya tiba saatnya untuk menikmati hasilnya. Kedondong yang ditanam dalam pot/polybag biasanya bisa dipanen setelah berumur sekitar 1 hingga 1,5 tahun, tergantung dari perawatannya ya guys.
Ciri-ciri kedondong yang siap dipanen adalah kulit buahnya yang berubah menjadi hijau tua, dengan aroma yang harum. Biasanya, kedondong yang sudah matang akan terasa lebih segar dan terasa lebih manis meski tetap ada rasa asamnya yang khas.
Saat memanen kedondong, gunakan pisau atau gunting yang tajam untuk memotong tangkai buahnya agar tak merusak pohon. Buah kedondong yang dipanen bisa langsung dimakan, dijadikan sambal, acar, atau jus.
Kalau kedondong yang kamu tanam didalam pot sudah berbuah lebat, kamu bisa menikmati hasilnya untuk waktu yang cukup lama, karena tanaman ini bisa terus berbuah tiap tahunnya.
Penutup
Menanam kedondong dalam pot/polybag memang bisa jadi pilihan bagi yang pengen berkebun meski lahannya terbatas. Dengan perawatan yang tepat, kedondong tetep bisa tumbuh subur dan cepat berbuah.