Mengenal Tanaman Sorgum, Manfaat dan Cara Budidayanya

Tanaman pangan di Indonesia mungkin identik dengan padi, jagung, atau gandum. Jadi, ada satu lagi tanaman yang tak kalah bagusnya serta berpotensi, tapi masih belum banyak dikenal di Indonesia — namanya sorgum.

Sorgum memiliki segudang keunggulan yang bikin banyak negara mulai meliriknya sebagai bahan pangan masa depan.

Sorgum ini bisa dibilang tanaman yang tangguh banget, ia mampu tumbuh di daerah yang panas, kering, dan bahkan di tanah yang kurang subur sekali pun. Karena ketahanannya yang luar biasa itulah, sorgum banyak dibudidayakan di daerah-daerah semi-kering di Afrika dan Asia.

Di tengah isu perubahan iklim dan krisis pangan dunia, sorgum hadir sebagai salah satu solusi alami yang menjanjikan. Selain itu, bijinya juga kaya gizi, bisa diolah jadi macam-macam makanan, dan cocok buat gaya hidup sehat kekinian.

Kalo kamu penasaran dengan tanaman satu ini, dikesempatan kali ini admin kebetulan sedang membahas sorgum. Baik dari karakteristik tanamannya, kandungan nutrisinya, sampai manfaat sorgum bagi tubuh manusia.

Mengenal Tanaman Sorgum atau Garai (Sorghum spp.)

Tanaman sorgum atau garai (Sorghum spp.) termasuk ke dalam kelompok serealia, keluarga besar dari tanaman penghasil biji-bijian seperti padi, gandum, dan jagung. Berasal asli dari benua Afrika, tumbuh di kawasan yang cenderung gersang dan panas.

Menariknya, sorgum berhasil beradaptasi dan sekarang telah tersebar di berbagai negara tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia.

Sorgum sekilas mirip jagung, bedanya sorgum ada malai-nya (rangkaian biji di ujung tangkainya) yang lebih rapat dan bulir biji yang berukuran kecil. Dari sinilah dihasilkan biji sorgum yang bisa diolah menjadi tepung, bubur, roti, hingga sirup alami.

Di beberapa negara, sorgum malah dijadikan sebagai bahan dasar bioetanol dan pakan ternak.

Dari daerah asalnya aja gersang, jadi kemampuan tumbuh sorgum sangat baik di berbagai kondisi lahan. Sorgum mampu bertahan meskipun ditanam di daerah dengan curah hujan rendah dan kualitas tanah yang kurang baik.

Ciri-ciri Tanaman Sorgum

Untuk karakteristik, sekilas tanaman ini memang mirip jagung. Tapi kalau diperhatikan lebih detail, ada beberapa ciri khas yang membedakan sorgum dari tanaman lain.

Tanaman sorgum termasuk tanaman semusim, artinya cuma butuh satu siklus tanam untuk bisa panen. Tingginya bisa mencapai 3 sampai 4 meter, tergantung varietas dan kondisi lahan tempatnyaa tumbuh.

Batangnya berbentuk bulat dan tak berkambium, tapi tetap kuat menopang malai biji yang berat di bagian atasnya. Daunnya panjang dan ramping, bentuknya menyerupai daun jagung dengan tekstur agak kasar di permukaannya.

Bagian paling khas ada pada malainya — di ujung tangkai utama akan muncul sekumpulan biji kecil yang rapat dan padat. Warna bijinya bisa bervariasi, mulai dari putih kekuningan, cokelat, sampai keunguan tergantung jenis varietasnya.

Tanaman sorgum juga punya akar serabut yang kuat, sehingga mampu menyerap air dan nutrisi secara efisien meski ditanam di tanah kering.

Kandungan Nutrisi dalam Sorgum

Biji sorgum diketahui sebagai sumber karbohidrat kompleks yang baik, yang bisa memberikan energi lebih tahan lama dibanding nasi putih.

Selain karbohidrat, sorgum pun mengandung protein nabati sekitar 10–12%, jumlah yang cukup tinggi untuk ukuran serealia. Lalu, ada juga serat pangan nan tinggi, bagus untuk menjaga sistem pencernaan dan membantu rasa kenyang lebih lama.

Sorgum juga kaya akan berbagai mineral penting seperti zat besi (Fe), fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg), dan tembaga (Cu). Mineral-mineral yang berperan dalam menjaga fungsi tubuh, seperti memperkuat tulang, meningkatkan daya tahan, serta membantu pembentukan sel darah merah.

Sedangkan kandungan vitamin, sorgum mengandung vitamin B kompleks — terutama B1 (tiamin), B2 (riboflavin), dan niasin — yang berperan dalam proses metabolisme energi. Ada juga antioksidan alami seperti flavonoid, tanin, dan asam fenolat yang mampu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

FYI, sorgum bebas gluten, yang berarti biji sorgum aman dikonsumsi oleh penderita penyakit Celiac atau orang yang alergi terhadap gluten dari gandum.

Manfaat Sorgum untuk Tubuh Manusia

Sudah tau berbagai kandungan yang tersedia dari sorgum kan? Lantas apa saja manfaatnya bagi tubuh kita? Berikut admin ulaskan berbagai manfaat yang bisa kamu dapat dari mengonsumsi sorgum..

  1. Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
    Sorgum memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti karbohidrat di dalamnya diserap lebih lambat oleh tubuh. Jadi kadar gula darah tak akan langsung melonjak setelah memakannya, cocok bagi penderita diabetes atau bagi yang sedang menjaga berat badan.
  2. Mendukung Kesehatan Jantung
    Kandungan serat larut dan antioksidan di dalam sorgum membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi pun bisa berkurang.
  3. Cocok untuk Penderita Alergi Gluten
    Mungkin ada teman-teman yang gak bisa makan roti atau pasta dari gandum, maka sorgum lah alternatifnya. Karena bebas gluten, sorgum aman dikonsumsi tanpa perlu khawatir akan gangguan pencernaan atau reaksi alergi.
  4. Menjaga Berat Badan Ideal
    Serat tinggi didalam sorgum akan membuatmu cepat kenyang plus gak gampang lapar. Proses pencernaannya yang lambat pun juga membantu mengatur nafsu makan, bagi yang diet tentu ini adalah fakta yang bagus.
  5. Menangkal Radikal Bebas dan Cegah Kanker
    Antioksidan alami seperti tanin dan flavonoid didalam sorgum bagus dalam melawan radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan memicu kanker. Kalo rutin dikonsumsi, sorgum bisa membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif.
  6. Mendukung Pencernaan Sehat
    Seratnya yang tinggi juga membantu kerja usus tetap optimal serta mencegah sembelit. Jadi bagi yang punya masalah pencernaan, mengganti sebagian asupan karbohidrat harian dengan sorgum adalah solusinya.

Cara Budidaya Tanaman Sorgum

Sekarang kalo kamu tertarik untuk mencoba membudidayakan sendiri sorgum, tentu admin akan membagikan tips dan caranya. Sorgum sendiri tanman yang kuat, tentu bisa kalo ditanam di iklim Indonesia..

Syarat Tumbuh Sorgum

Seperti yang telah admin singgung diatas, sorgum termasuk tanaman semusim (masa hidupnya cuma satu kali tanam, panen). Meski bisa tumbuh baik di berbagai kondisi lahan, namun kalau mau hasilnya maksimal, ada baiknya kamu baca beberapa syarat pertumbuhannya berikut..

  • Suhu ideal untuk pertumbuhan sorgum ada di kisaran 27–32°C.
  • Ketinggian tempat yang pas untuk sorgum ada di dataran rendah, sekitar 0–700 mdpl.
  • Kelembapan udara yang cocok sekitar 20–40%, jadi gak terlalu lembab.
  • pH tanah di kisaran 5,5–7,5 (pH netral).
  • Bisa tumbuh hampir di semua jenis tanah, asal jangan di tanah masam.
  • Curah hujan yang dibutuhkan sekitar 50–100 mm per bulan selama masa pertumbuhan vegetatif, idealnya cuaca agak kering pas fase pembentukan biji.

Pengolahan Lahan

Dilangkah pertama tentu kamu perlu mengolah lahan, karena lahan yang bersih dan gembur membantu akar sorgum tumbuh lebih kuat dan merata. Bersihkan lahan dari sisa tanaman sebelumnya dan juga dari gulma.

Setelah bersih, lakukan pembajakan tanah dua kali supaya struktur tanahnya lebih gembur, lalu garu sekali agar permukaan tanahnya rata.

Buatlah saluran drainase di beberapa titik lahan guna mengatur air agar tak menggenang. Gak perlu sampai membuat bedengan layaknya utk tanaman hortikultura, cukup pastikan airnya bisa ngalir lancar aja.

Pemilihan Benih Sorgum

Sorgum sendiri ada banyak varietasnya, masing-masing pun ada keunggulannya sendiri. Jadi ya tentukan dulu tujuan budidaya sorgum — mau dikonsumsi manusia, pakan ternak, atau bahan olahan lainnya.

Berikut beberapa contoh varietas sorgum yang tersedia..

  • Varietas untuk pangan manusia
    Seperti Hegari Genjah, Badik, UPCA SI, dan Super Badik.
    Cirinya umur panen relatif cepat, batangnya sedang, dan bijinya putih bersih. Cocok untuk produksi tepung sorgum atau olahan makanan sehat.
  • Varietas untuk pangan lain (bahan industri)
    Misalnya Numbu dan Kawali. Mirip dengan varietas pangan, tapi waktu panennya sedikit lebih lama.
  • Varietas untuk pakan ternak
    Contohnya Keris, Lokal Muneng, dan Badik. Jenis yang batangnya kuat, tahan hama penyakit, dan bisa diratun (dipotong lalu tumbuh lagi).

Bagi yang pertama kali nyoba nanam sorgum, admin sarankan utk menggunakan varietas umur genjah, karena masa tanamnya singkat dan risiko gagal panennya pun kecil. Dan juga sebelum disemai, pastikan benih disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Penyemaian

Setelah benihnya siap, saatnya penyemaian. Langkah penting guna memastikan benih tumbuh seragam serta sehat.

  • Siapin petak semai sekitar 4% dari total luas lahan.
  • Rendam benih didalam air selama dua hari guna buat mempercepat proses perkecambahan (germinasi).
  • Setelah direndam, tanam benih di petak semai sekitar 25 hari sebelum waktu tanam utama.
  • Pastikan petak semai tetap lembab, tapi jangan sampai becek.

Dalam waktu 3–4 minggu, bibit pun telah siap dipindah ke lahan tanam utama.

Penanaman

Waktu terbaik untuk menanam sorgum adalah akhir musim hujan sampai awal musim kemarau. Jadi tanahnya masih cukup lembab, tapi airnya tak menggenang.

  1. Buat lubang tanam sedalam 3–5 cm.
  2. Masukkan 3–4 benih sorgum ke tiap-tiap lubang.
  3. Setelah 2–3 minggu, lakukan penjarangan — sisakan hanya 2 bibit paling sehat di tiap lubang agar pertumbuhannya maksimal.

Perawatan

Untuk cara perawatannya mirip-mirip lah sama tanaman jagung, jadi yang berpengalaman nanam jagung masih gampang lah mengikuti.

  • Untuk penyiangan, lakukan rutin guna membersihkan gulma agar tak merebut nutrisi.
  • Sedangkan untuk pengendalian hama dan penyakit, bisa pakai pestisida atau herbisida sesuai dosis aman.
  • Gunakan pupuk organik cair (POC) seminggu sekali sampai tanaman berumur 35 hari setelah tanam (HST).
  • Untuk pengairannya lakukan sebulan sekali, asal air tak sampai menggenang.

Masa Panen Sorgum

Setelah 3–4 bulan sejak tanam (tergantung varietasnya) sorgum sudah bisa dipanen. Tanda-tanda yang siap dipanen bisa terlihat dari bijinya sudah keras dan bernas, warnanya mengkilap, dan daunnya mulai mengering sebagian tapi batang masih hijau segar.

Admin sarankan jangan dipanen ketika tanaman sudah terlalu kering, karena bagian batang dan daun sorgum bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak atau bahan kompos.

Penutup

Mungkin sampai disini admin bisa menjelaskan segala sesuatu yang admin tahu tentang sorgum. Bisa dibilang, sorgum bukanlah sekadar tanaman alternatif pengganti beras atau jagung aja, karena nilai gizinya termasuk tinggi serta bermanfaat untuk kesehatan.

Selain itu, cara budidayanya pun terbilang mudah dan fleksibel, bisa tumbuh di lahan kering maupun tanah yang kurang subur. Jadi ya gak ada salahnya kan untuk kamu mencoba membudidayakan tanaman ini?

About the Author: Tukang Kebun