Tips dan Cara Pemberian Pupuk pada Tanaman Hias

Siapa sih yang tak suka melihat tanamannya tumbuh subur, daunnya hijau mengilap, dan segar tiap harinya? Rasanya adem kalau ada tanaman di rumah yang selalu kelihatan hidup dan terawat.

Tapi sayangnya, banyak orang cuman berfokus pada penyiraman aja, padahal ada satu hal penting yang sering terlupakan—yups, pupuk.

Pupuk bisa dibilang makanan utama bagi tanaman, termasuk tanaman hias. Kalau kamu rajin nyiram tapi jarang ngasih pupuk, ibarat minum air tapi gak makan—lama-lama lemas juga.

Tanaman pun sama, mereka perlu nutrisi tambahan supaya bisa tumbuh dengan sehat dan tampil cantik maksimal.

Sering kali, tanaman hias tampak lesu, daunnya mulai pucat, bahkan pertumbuhannya lambat. Banyak orang langsung panik, dikira kena hama atau salah siram.

Padahal, penyebab utamanya bisa jadi karena tanahnya udah miskin unsur hara. Nutrisi di media tanam itu lama-lama bisa habis seiring tanaman menyerapnya. Makanya, pemberian pupuk itu penting banget untuk mengembalikan kesuburan media tanam dan memenuhi kebutuhan gizi tanaman.

Kalau kamu baru mulai menekuni dunia tanaman hias, jangan khawatir. Merawat tanaman itu nggak serumit kelihatannya, kok. Asal tahu cara dan ritmenya, semua bisa dijalani dengan santai.

Sekarang akan admin jelaskan lebih detail soal manfaat pupuk dan gimana caranya memberikan pupuk yang benar agar tanamanmu makin kece dan sehat.

Manfaat Pupuk pada Tanaman Hias

Walaupun tanaman hias tak menghasilkan buah atau biji untuk dikonsumsi, bukan berarti gak perlu dipupuk ya. Karena pupuk penting guna menjaga kesehatan tanaman dari akar sampai daun.

Tanpa adanya pupuk, tanaman bisa pelan pertumbuhannya, warna pudar, dan kelihatan kurang hidup. Lantas, apa saja manfaat pupuk bagi tanaman hias? Berikut penjelasannya..

1. Menyediakan Nutrisi Esensial bagi Tanaman

Tanaman hias butuh unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium (yang sering disebut NPK) untuk tumbuh optimal. Jadi, pupuk membantu menyediakan unsur-unsur ini secara langsung.

Nitrogen membuat daun jadi hijau dan segar, fosfor memperkuat akar serta merangsang pembungaan, dan kalium menjaga daya tahan tanaman agar gak gampang layu.

2. Menjaga Warna dan Kesehatan Daun

Kalau kamu ke penjual tanaman hias, warna daun tanamannya pasti lebih cerah dan segar. Ya karena memang penjual ngasih pupuk dengan benar pada tanaman-tanamannya.

Jadi pupuk membantu proses fotosintesis berjalan maksimal, daun pun bisa menghasilkan energi yang cukup untuk pertumbuhannya.

3. Memperbaiki Struktur Tanah atau Media Tanam

Khususnya untuk tanaman dengan media tanam pot, unsur hara di tanah bisa cepat berkurang karena ruangnya terbatas. Dengan penambahan pupuk, baik organik maupun anorganik, struktur media tanam bisa diperbaiki.

Pupuk organik pun bisa meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air dan udara, jadi akar bisa bernafas serta menyerap nutrisi lebih baik.

4. Meningkatkan Daya Tahan Tanaman

Tanaman yang mendapat nutrisi cukup cenderung lebih kuat terhadap serangan hama dan penyakit. Misal dengan kadar kalium yang cukup, tanaman bisa bertahan di kondisi cuaca panas atau kering.

5. Mendorong Pertumbuhan dan Pembungaan

Tanaman berbunga seperti anggrek, anthurium, atau mawar mini, munculnya bunga bisa lebih cepat dan tahan lama dengan pemberian pupuk yang tepat. Pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium diperlukan dalam fase pembungaan setiap tanaman.

Cara Memberikan Pupuk pada Tanaman Hias

Lantas, gimana cara pemberan pupuk yang benar pada setiap tanaman? Karena setiap tanaman tentu berbeda karakternya, jadi cara pemupukannya pun bisa gak sama. Oke berikut penjelasannya..

1. Tentukan Jenis Pupuk yang akan Digunakan

Pertama tentu kamu perlu menentukan jenis pupuknya—mau organik, anorganik, atau campuran keduanya. Kalau ingin hasil yang alami dan jangka panjang, pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk daun cair lah pilihannya.

Tapi kalau mau lebih cepat kelihatan efeknya, pupuk anorganik lebih efektif karena langsung terserap akar atau daun.

2. Perhatikan Frekuensi serta Dosisnya

Untuk tanaman hias, pemupukan gak perlu sering-sering, umumnya cukup 3–6 bulan sekali (tergantung jenis tanaman). Tapi, kalau kamu menggunakan pupuk cair dengan dosis rendah, bisa juga diberikan setiap 2–4 minggu sekali.

Yang terpenting jangan berlebihan, yang ada malah bikin akar terbakar, daun gosong, bahkan bisa mati tanaman kamu.

3. Aplikasikan di Waktu yang Tepat

Waktu terbaik pemberian pupuk adalah di pagi atau sore hari, disaat suhu belum terlalu panas, pupuk pun bisa diserap secara optimal tanpa menguap.

Dan juga, hindari memberi pupuk saat media tanam kering karena malah akan membuat akarnya stres. Sebaiknya, disiram dulu sedikit biar lembap baru dikasih pupuk.

4. Cara Pengaplikasian Berdasarkan Jenis Pupuknya

  • Pupuk cair:
    Biasanya diencerkan dulu dengan air, lalu dikocorkan ke media tanam atau disemprot langsung ke daun. Cara ini cocok untuk tanaman yang butuh asupan cepat, misal yang sedang layu atau baru dipindah pot.
  • Pupuk padat:
    Bisa ditaburkan di permukaan tanah atau dibenamkan di pinggir pot. Lalu disiram air supaya unsur haranya larut dan diserap akar.
    Pupuk padat termasuk slow release, jadi kalau kamu gak mau sering-sering ngasih pupuk, pupuk padat lah pilihannya.
  • Pupuk daun:
    Disemprotkan langsung ke daun menggunakan sprayer halus. Semprot di pagi atau sore hari agar nutrisi terserap maksimal dan tak ada yang menguap terkena panas.

5. Lakukan Penyiraman Setelah Pemupukan

Setelah pupuk diberikan, sebaiknya tanaman disiram dengan air bersih. Dengan tujuan agar pupuk bisa larut sempurna dan menyebar ke seluruh media tanam.

Tapi ya nyiramnya jangan kebanyakan juga, nanti malah hanyut semua pupuknya.

6. Perhatikan Tanda-Tanda Respons pada Tanaman

Setelah dikasih pupuk, perhatikan perubahannya pada tanaman. Kalau daunnya mulai hijau segar dan tumbuh tunas baru, ya berarti pupuknya cocok.

Tapi kalau daun justru menguning atau layu, berarti dosisnya kebanyakan atau jenis pupuknya yang tak sesuai.

Tips Memilih Pupuk untuk Tanaman Hias

Sampai disini udah tau lah ya, manfaat dan cara pemberian pupuknya, tentu kamu juga perlu tahu cara memilih pupuk yang tepat untuk tanaman hiasmu. Berikut tips dari admin untuk cara pemilihan pupuk yang tepat untuk berbagai jenis tanaman hias..

1. Kenali Unsur Hara yang Diperlukan Tanaman

Setiap pupuk pada dasarnya mengandung tiga unsur, yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K)—disebut dengan NPK. Ketiga unsur memiliki manfaatnya masing-masing untuk keperluan tanaman..

  • Nitrogen (N) berguna utk merangsang pertumbuhan daun dan batang. Kalau tanaman hiasmu jenisnya lebih ke daun tanpa bunga seperti calathea, aglaonema, atau sirih gading, pupuk dengan kadar N tinggi yang pas.
  • Fosfor (P) berperan dalam pembentukan akar dan bunga. Tanaman berbunga seperti anggrek atau mawar mini butuh pupuk tinggi P, dengan begitu tanaman bisa cepat berbunga plus warnanya cerah.
  • Kalium (K) membantu memperkuat batang serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan cuaca ekstrem.

Sebelum memutuskan merk pupuk mana yang kamu beli, cek dulu rasio NPK yang tertera di kemasannya. Misal pupuk dengan label 20-10-10 berarti kandungan nitrogen-nya tinggi, cocok untuk fase pertumbuhan daun.

Sedangkan yang berlabel 10-30-20 lebih cocok untuk tanaman yang sedang berbunga.

2. Tentukan Jenis Pupuk

Jadi, mau makai pupuk organik atau anorganik? Dua-duanya tentu ada kelebihannya masing-masing, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya perawatan kamu.

  • Pupuk organik
    Berasal dari bahan alami seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk cair fermentasi. Bisa memperbaiki struktur tanah dan menjaga mikroorganisme hidup di dalamnya.
    Tapi hasilnya jelas gak instan, karena perlu waktu buat terurai dan diserap akar.
  • Pupuk anorganik
    Atau pupuk kimia seperti NPK, urea, dan ZA bekerja lebih cepat karena unsur haranya langsung tersedia untuk tanaman. Tapi perlu hati-hati dalam dosisnya, agar tanaman gak overdosis.

Kalau mau aman, bisa juga mengombinasikan keduanya. Misal gunakan pupuk organik sebagai dasar, lalu ditambah pupuk anorganik dengan dosis kecil secara berkala.

3. Pilih Bentuk Pupuk Sesuai Kebutuhan Tanaman

Bentuk pupuk juga mempengaruhi cara penyerapan nutrisi oleh tanaman, pupuk sendiri umumnya dibedakan menjadi bentuk padat dan cair.

  • Pupuk padat
    Bisa butiran, serbuk, atau tablet dan cocok sebagai pupuk dasar atau tambahan pada media tanam. Biasanya bertipe slow release, nutrisinya dilepaskan sedikit demi sedikit.
  • Pupuk cair
    Lebih cepat diserap tanaman karena langsung masuk ke sistem akar atau daun. Tapi karena cepat habis, penggunaannya musti rutin, misal dua minggu sekali.

Kalo tanaman hias didalam pot yang sering pindah-pindah, jelas pupuk cair adalah pilihan paling pas. Sedangkan tanaman besar dan jarang dipindah, pupuk padat jelas bagus untuk jangka panjang.

4. Perhatikan Kondisi Tanaman Sebelum Pemupukan

Sebelum ngasih pupuk, ada baiknya kamu memerhatikan kondisi tanamanmu. Kalau daunnya masih hijau dan pertumbuhannya normal, gak perlu langsung dikasih pupuk lagi.

Tapi kalau daunnya mulai menguning, tumbuhnya stuck, atau batangnya lemah, berarti tanaman mulai kekurangan nutrisi.

Serta hindari juga pemberian pupuk pada tanaman yang baru pindah pot atau habis dipangkas. Pada kondisi itu, tanaman sedang stres, dan pupuk malah bisa memperparah keadaannya.

5. Pilih Merek Pupuk yang Terpercaya

Di pasaran banyak merek pupuk dengan embel-embel “tanaman cepat subur” atau “bunga dijamin mekar terus”. Yang terpenting daripda itu, baca komposisinya dan cari review dari pengguna lain.

Kalau bisa, pilih pupuk yang memang telah terbukti aman dan digunakan banyak penghobi tanaman. Sebagai contoh, admin merekomendasikan produk pupuk cair lokal seperti Gandasil D, Growmore, atau pupuk organik cair rumahan tergantung dengan kebutuhan tanamanmu.

Penutup

Merawat tanaman hias bukanlah hal yang sulit, tapi ya jelas kalau kamu tahu caranya, salah satu kuncinya ya ada di pemupukan.

Pupuk bukanlah sekadar tambahan nutrisi, tapi juga bentuk perhatianmu kepada tanaman. Tanaman yang dipupuk dengan benar tentu akan tumbuh sehat, yang ujung-ujungnya suasana dirumahmu menjadi asri juga.

About the Author: Tukang Kebun