Hai teman-teman, agan-agan, dan semua yang lagi semangat buat berkebun, selamat datang di panduan yang bakal nemenin kamu belajar dari nol soal cara menanam cabai. Yup, cabai—si kecil pedas yang hampir nggak pernah absen dari dapur orang Indonesia. Bayangin aja, mulai dari sambal, tumisan, sampai masakan khas daerah, semuanya kayaknya kurang greget kalau belum ada sensasi pedas dari cabai, ya nggak?
Nah, kabar baiknya, menanam cabai itu bukan cuma buat petani besar atau yang punya lahan luas doang. Kamu yang punya pekarangan sempit di rumah, atau cuma sebidang tanah kosong di belakang rumah, juga bisa, lho! Yang penting tahu caranya dan mau telaten ngerawatnya. Apalagi kalau kamu bisa panen cabai sendiri dari hasil tanganmu, wah, puasnya tuh nggak ketulungan. Hemat iya, sehat juga iya, dan pastinya jadi lebih bangga karena bisa mandiri soal bahan dapur.
Tapi ya guys, meskipun terlihat simpel, proses nanam cabai itu nggak bisa asal-asalan. Ada banyak hal yang harus kamu perhatiin dari awal. Mulai dari milih lokasi tanam, ngolah tanah, nyiapin bibit, sampai ngerawat tanaman biar gak diserang hama. Tapi tenang, kamu nggak sendirian kok. Di artikel ini kita bakal bahas semuanya secara panjang, detail, tapi tetap santai, biar kamu makin paham dan makin percaya diri buat mulai berkebun cabai di rumah.
Yuk, sebelum masuk ke tahap teknis, kita kenalan dulu sama si tanaman cabai ini!
Sekilas Tentang Tanaman Cabai
Siapa coba yang gak tau cabai? Tanaman bernama latin Capsicum ini udah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kalo gak pedes, kayaknya berasa ada yang kurang deh.
Secara umum, tanaman cabai bisa tumbuh di dua jenis lahan, yaitu lahan sawah dan lahan kering atau tegal. Dan meskipun bisa ditanam di mana aja, bukan berarti bisa tumbuh optimal di sembarang tempat.
Untuk hasil panen yang maksimal, cabai butuh lahan yang subur, gembur, dan gak becek atau tergenang air. Dikarenakan akarnya yang gampang busuk kalau terlalu lembap.
Kondisi iklim pun juga berpengaruh dimana idealnya suhu udara untuk tanaman cabai berkisar antara 25–27°C, dengan kelembapan udara sekitar 80%. Curah hujan pun gak boleh terlalu tinggi, cukup sekitar 600–1200 mm per tahun, agar tanamannya gak gampang stres dan rentan penyakit.
Sedangkan pH yang ideal untuk cabai di angka 5,5–6,8, kalau terlalu asam atau terlalu basa, bisa mengganggu pertumbuhan tanamannya.
Pemilihan lokasi tanam pun juga perlu menghindari yang pernah ditanami tomat, terong, atau kentang. Karena tanaman-tanaman tersebut masih satu keluarga sama cabai (Solanaceae), dimana berpotensi meninggalkan jejak penyakit atau virus yang bisa menular ke tanaman baru.
Waktu penanaman pun juga krusial, kamu gak bisa sembarangan menanam cabai kapan pun kamu mau. Ini berkaitan dengan ketersediaan air, curah hujan, dan potensi serangan hama.
Bagi yang mau nanam di lahan kering atau tegal, waktu paling tepat adalah saat awal musim kemarau, yaitu sekitar bulan April sampai Juni. Sementara kalau kamu makai lahan sawah bekas padi, waktu tanam yang ideal adalah akhir musim hujan, sekitar bulan Agustus sampai September.
Dan tantangan terbesar dalam menanam cabai adalah serangan hama dan penyakit, alias OPT. Mulai dari kutu kebul, trips, lalat buah, sampai penyakit layu dan busuk buah, semua bisa menyerang kalau kita gak waspada.
Kalau udah keserang, dampaknya tanaman bisa mati bahkan sebelum berbuah. Namun, kamu bisa menekan serangan OPT diantaranya dengan cara-cara berikut..
- Pola tanam tumpang sari atau tumpang gilir, supaya siklus hidup hama tak berulang
- Menanam tanaman perangkap seperti bunga matahari atau kenikir, yang bisa menarik perhatian hama supaya tak langsung nyerang cabai
- Menanam tanaman penghadang, misalnya jagung atau bunga-bungaan sebagai tameng di sekeliling kebun
- Gunakan rumah kasa (screen house) kalau kamu ada budget lebih, agar tanaman terlindungi dari serangan hama sejak awal
Strategi-strategi ini tak hanya ramah lingkungan, tapi juga bisa ngurangi ketergantungan akan pestisida kimia. Lebih sehat bagi tanaman, dan lebih aman bagi yang nantinya mengkonsumsi hasil panennya.
Cara Menanam Cabai Bagi Pemula
Untuk cara penanaman cabe akan admin bagi menjadi tiga tahapan, mulai dari persiapan sampai perawatannya. Jadi silahkan teman-teman simak baik-baik dibawah ini..
1. Persiapan Tanam
a. Pengolahan Tanah
Oke sebelum mulai nanam cabe, hal pertama yang perelu kamu siapkan adalah tanahnya. Kamu perlu ngolah tanah tersebut agar subur dan cocok bagi cabe bisa tumbuh sehat.
Tanah perlu dibajak dulu, dengan tujuan buat ngebalik tanah yang ada di bawah ke atas, karena bagian bawah biasanya lebih gembur dan kaya hara. Lalu dilanjut dengan penggaruan alias diratakan supaya aerasi atau sirkulasi udara di tanah jadi lebih baik.
Kalau tanahnya terlalu asam, kamu bisa menambahkan dolomit atau kapur pertanian guna menaikan pH. Idealnya, pH tanah untuk nanam cabe di kisaran 5,5 sampai 6,8.
Karena kalau pH-nya tak sesuai, pertumbuhan cabe bisa terhambat dan lebih rentan kena serangan hama atau penyakit.
Selain itu, tanah juga perlu dikasih pupuk dasar kayak pupuk kandang (bisa dari ayam, kambing, atau sapi), NPK, dan dolomit. Kalau mau lebih maksimal pun, bisa juga ditambah SP-36 atau KCl.
Perkiraan kebutuhan pupuk dasar per 0,1 hektar:
- Pupuk kandang: 1,5 – 2 ton
- NPK: 30 kg
- Dolomit: 300 – 1000 kg (tergantung pH tanah awal)
Tabel kebutuhan dolomit sesuai pH tanah awal:
- pH 5,5 → 300 kg
- pH 5,0 → 500 kg
- pH 4,5 → 800 kg
- pH 4,0 → 1000 kg
Setelah itu, barulah tanah bisa dibuat bedengan. Idealnya, pupuk dasar dimasukkan ke dalam tanah dulu sebelum bedengan dibentuk, supaya nanti akarnya langsung bisa menyerap hara dari bawah.
Tapi kalau lahannya cuma dicangkul, pupuk bisa juga ditabur setelah bedengan jadi, walau mungkin kurang efisien.
b. Pemasangan Mulsa
Mulsa adalah semacam plastik penutup tanah yang banyak fungsinya seperti bisa menahan kelembaban tanah, nyegah tumbuhnya gulma, dan membuat hama kayak trips atau lalat buah jadi ogah datang.
Waktu paling tepat buat masang mulsa adalah pas siang hari, sekitar jam 9 sampai 11 siang. Karena di waktu ini mulsanya lebih lentur dan gampang direntangin, pada ujung-ujungnya dipasang pakai patok bambu agar tak diterbangin angin.
Setelah itu, mulsa dilubangi sesuai jarak tanam. Di musim kemarau jaraknya sekitar 40 x 50 cm, dan kalau musim hujan agak diperlebar jadi 50 x 60 cm.
Ngatur jarak tanam adalah langkah penting, karena akan ngefek ke jumlah tanaman per lahan. Jadi dari sini kamu bisa hitung juga berapa kebutuhan benih, lanjaran, bahkan pupuknya per tanaman.
2. Penanaman Cabai
Setelah penyiapan lahan telah selesai, langkah selanjutnya adalah proses penanaman..
a. Proses Tanam (Transplanting)
Waktu terbaik buat nanam adalah sore hari, sekitar jam 2 sampai 3. Dengan tujuan agar tanaman gak stres terkena panas matahari siang.
Dua hari sebelum tanam, sebaiknya lahan disiram (atau dileb) sampai setengah tinggi bedengan. Trus bisa juga dikasih insektisida berbahan aktif karbofuran, misalnya furadan atau wingran, sekitar 1 gram per lubang tanam guna mengusir hama dari awal.
Pas nanam, setiap lubang sebaiknya langsung disiram sekitar 250 ml air, pagi atau sore. Penyiraman lanjut bisa dilakukan rutin pagi dan sore selama beberapa hari awal.
Dan kalau ada bibit yang mati atau gak tumbuh, bisa langsung disulam maksimal 3-7 hari setelah tanam.
b. Pemasangan Lanjaran dan Pengikatan
Setelah tanaman berumur sekitar 3-4 minggu, kamu perlu masang lanjaran—semacam penyangga dari bambu atau kayu guna menopang batang cabe supaya tak roboh. Tanaman cabe ini kan rawan patah kalau kena angin atau berat buahnya sendiri.
Tanamannya nanti diikat ke lanjaran pakai tali rafia. Pengikatannya disesuaikan dengan tinggi pertumbuhan tanaman, jangan terlalu kencang biar batangnya gak luka.
3. Perawatan
Untuk berbagai perawatan yang perlu kamu lakukan setelah penanaman cabe adalah sebagai berikut..
a. Pengairan
Pengairan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu penyiraman langsung atau pengocoran. Di awal, saat tanaman masih kecil (sekitar 2-3 minggu pertama), air perlu diberikan setiap hari.
Setelah itu bisa dikurangi jadi dua kali seminggu, tergantung kondisi cuaca dan tanah.
b. Penyiangan Gulma
Rumput liar atau gulma juga harus dibasmi, karena tak hanya menganggu tanaman utama, beberapa gulma pun bisa jadi inang bagi hama-hama berbahaya. Misal rumput wedusan (Ageratum conyzoides) yang bisa jadi tempat tinggal hama kutu kebul—penyebar virus kuning gemini.
Waktu yang pas buat nyiangin biasanya sebelum kamu melakukan pemupukan susulan.
c. Pewiwilan
Pewiwilan adalah semacam perawatan tubuh bagi tanaman. Kamu perlu ngebuang tunas, daun, atau bunga yang tak perlu supaya energi tanaman bisa fokus ke bagian yang produktif.
Jenis-jenis pewiwilan pada cabai diantaranya..
- Buang tunas di bawah cabang Y
- Buang bunga yang tumbuh di cabang Y
- Buang daun-daun tua di bawah cabang Y
- Buang cabang/tunas yang nggak produktif di atas cabang Y
d. Pemupukan Susulan
Pemupukan ini dilakukan bertahap sesuai umur tanaman dan biasanya dilakukan dengan metode penugalan (dibuat lubang kecil di samping tanaman) atau pengocoran (dilarutkan dalam air).
- Susulan I (10–15 HST):
ZA + NPK (perbandingan 1:5), 10 gram/tanaman, 10 cm dari lubang tanam. - Susulan II (20–25 HST):
NPK 20 gram/tanaman (sekitar 1 sendok makan), 20 cm dari lubang tanam. - Susulan III (50–60 HST):
NPK 20 gram/tanaman lagi, tapi 30 cm dari lubang tanam.
Kalau mau nambah akselerasi pertumbuhan, bisa juga kamu tambahkan pupuk tambahan seperti Multi NP, Multi KP, atau KNO3—tapi tetap harus sesuai dosis.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit
Dan bagian paling krusial dan sering kali susah adalah serangan hama dan penyakit. Ada banyak jenis hama yang bisa nyerang cabe, mulai dari trips, kutu daun, ulat buah, kutu kebul, tungau, lalat daun, sampai lalat buah.
Yang bikin repot, beberapa di antaranya adalah hama vektor—penyebar virus kayak virus kuning. Maka dari itu, kamu perlu mengawasi dan mengendalikan berbagai serangan kalau telah mendekati ambang batas serangan.
Selain hama, penyakit seperti busuk daun (Phytophtora), patek (Antraknosa), embun tepung, hingga layu bakteri/jamur juga perlu diwaspadai. Biasanya penyakit ini akan nyerang saat kondisi lembap atau musim hujan.
Penutup
Mungkin sampai disini admin bis berbagi informasi tentang bagaimana cara penanaman cabai. Tentunya, ada banyak hal penting yang harus diperhatikan dari awal, dimana itu semua mendukung hasil panen cabai kamu agar maksimal.
Semua proses emang butuh waktu, tenaga, dan konsistensi. Tapi tentu, hasilnya bakalan sebanding dengan segala usaha kamu nantinya.